Catatan Karma ANTV 7 April 2018, Penghancuran Jimat!!!

Karma ANTV 7 April 2018
Karma ANTV 7 April 2018 (Foto : )

www.antvklik.com – Catatan Karma ANTV 7 April 2018 mendatangkan bintang tamu DJ seksi yang bentuk tubuhnya sering menjadi sorotan, DJ Dinar Candy yang lahir pada tanggal 21 April. Robby berkata cewek cantik ini mengidap penyakit aneh yang diduga hasil santet dari orang yang tidak menyukainya. Suatu ketika perutnya membengkak dan menajdi keras, sekeras batu bata. Selain itu, Robby mengatakan kalau si DJ cantik ini pernah melakukan ritual mandi di sebuah sumur keramat.

Dinar Candy bercerita kalau sakitnya terjadi sekitar pertengahan tahun 2012, dirinya merasakan sakit hingga membuat tubuhnya kurus kering. Keluarga Dinar sudah membawanya ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis, tapi sakitnya nggak kunjung sembuh.

Hingga suatu saat, nenek Dinar meninggal, dan pada malam harinya sang Ayah bermimpi, di mimpinya ada sesosok wanita berbaju hijau yang menyarankan sang ayah untuk membawa Dinar mandi celup di sumur Gentar Bumi di daerah pantai selatan. Setelah mandi di sumur itu, Dinar mengaku perutnya yang membengkak tiba-tiba kempes begitu saja. DJ seksi ini bercerita bahwa masyarakat sekitar percaya air dari sumur itu bisa melunturkan ilmu santet.

Solusi Dari Roy Kiyoshi Untuk DJ Dinar Candy

Roy mengatakan kalau udah nggak ada aura negatif yang ikut Dinar lagi dari ritual mandi celup yang dia lakukan dulu. Roy juga mencium kalau Dinar sekarang sedang mempunyai karir yang baik meyebabkan keadaan finansial Dinar jauh lebih baik dari sebelumnya. Roy menyarankan Dinar untuk selalu menatap ke depan, melanjutkan hidup dan terus berbuat karma baik pada sesama.

Partisipan Karma ANTV 7 April 2018 yang pertama bernama Nia lahir pada tanggal 28 Juli. Nia adalah seorang anak yatim yang selalu dianiaya oleh tantenya sendiri, dirinya juga mengalami pelecehan dan beberapa kali hampir di perkosa oleh pacar tantenya. Dulunya Nia mengaku pernah menggunakan obat terlarang dan selalu gagal dalam membina rumah tangga.

Nia bercerita kalau pada saat umur 8 tahun, ayahnya meninggal. Setelah ayahnya tiada, ibunya memutuskan untuk merantau dan menitipkan Nia dan saudaranya di rumah tantenya. Nia bilang kalau tantenya ringan tangan, setiap dirinya dan saudaranya melakukan kesalahan tantenya nggak segan untuk memukul mereka.