Seniman Forensik Rekonstruksi Wajah Manusia Zaman Batu

oscar 3
oscar 3 (Foto : )
Oscar Nilsson menggunakan fosil tengkorak tanpa rahang yang diperkirakan berasal dari zaman batu. Dia lalu merekonstruksi wajah manusia purba itu.
Kita mungkin tidak pernah tahu seperti apa bentuk tengkorak atau wajah manusia Zaman Batu pada 8.000 tahun yang lalu. Namun berkat rekonstruksi wajah, kita dapat melihat seperti apa bentuk mereka.[caption id="attachment_341891" align="alignnone" width="900"]
seniman forensik (Foto: Live Science)[/caption]Pada 2012 lalu, para arkeolog menemukan tengkorak lelaki dari sisa-sisa 10 orang dewasa Zaman Batu dan seorang bayi. Tengkorak ini ditemukan di dasar danau kecil yang dulunya bernama Motala, di sebuah kota timur-tengah Swedia.Dari temuan itu, hanya satu dari orang dewasa yang memiliki rahang. Sisanya tanpa rahang, dan dua tengkorak telah diletakkan di tiang yang mencuat dari permukaan danau.Rekonstruksi wajah 3D menunjukkan rupa salah satu tengkorak tanpa rahang itu.[caption id="attachment_341890" align="alignnone" width="900"] seniman forensik Ini wajah manusia zaman batu 8000 tahun silam yang berhasil direkonstruksi dari tengkorak tanpa rahan yang ditemukan tahun 2012 lalu. (Foto: Live Science)[/caption]Oscar Nilsson, seorang seniman forensik Swedia, menggunakan tengkorak ini serta informasi genetik dan anatomi yang dikumpulkan darinya untuk membuat patung manusia. Dia mengungkap bahwa manusia dari zaman batu ini adalah seorang individu bermata biru, berambut coklat dan berkulit pucat berusia 50-an.Nilsson tidak ingin merusak tengkorak kuno, jadi dia mengambil CT (computed tomography) spesimen dan menggunakan data itu untuk mencetak replika 3D dari plastik. Dari sana, Nilsson menentukan ukuran seberapa tebal untuk membuat otot-otot wajah dan kulit pria berdasarkan metode forensik yang berfokus pada faktor-faktor seperti berat, tinggi, dan etnis pria.Hasil analisis menyebutkan pria ini berasal dari sekelompok pemburu dan pengumpul yang warisan genetisnya termasuk orang-orang yang datang ke Skandinavia dari utara dan timur, serta dari selatan sekitar 2.000 tahun sebelumnya.  "Namun, dalam hal ini, tidak ada rahang," kata Nilsson seperti dikutip  Live Science.