Bayar SPP Dengan Sampah. Kok Bisa?

BAYAR SEKOLAH PAKAI SAMPAH
BAYAR SEKOLAH PAKAI SAMPAH (Foto : )
Sekolah Nur Ihsan menerima pembayaran uang sekolah siswa dengan sampah. Sampah jenis apa saja yang bisa  disetorkan?
Sampah tampaknya bukan lagi barang buangan yang tak berguna. Saat ini sampah bisa menjadi barang berharga. Contohnya, di sekolah Nur Ihsan.  Sekolah  yang terletak  di jalan Bersama, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, Sumatra Utara ini, sekarang menerima pembayaran uang sekolah siswa dengan sampah yang dikumpulkan para siswanya.Jadi jangan heran kalau anda melihat siswa-siswi Nur Ihsan tiap paginya datang dengan membawa  satu karung goni yang berisikan sampah botol plastik bekas, karton dan plastik lainnya.[caption id="attachment_243877" align="alignnone" width="900"]
Bank Sampah Nur Ihsan (Foto: ANTV/Zulfahmi)[/caption]Sampah yang dibawa para siswa akan disetor kepada bank sampah yang ada di sekolah. Sampah-sampah tersebut nantinya akan ditimbang dan diuangkan.Uang hasil penjualan sampah oleh para siswa ditabung dan kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah termasuk membayar iuran sekolah, membeli buku, peralatan sekolah dan lain sebagainya.Siswa mengaku sangat terbantu dengan adanya bank sampah ini. Selain mengaku bisa meringankan beban orang tua, bank sampah ini juga mengajarkan mereka untuk menjaga lingkungan.“Saya tiap hari berusaha mencari sampah yang bisa dijual. Itung-itung bantu orang tua,” Ungkap Fathul Ihsan Nur, siswa Nur Ihsan[caption id="attachment_243879" align="alignnone" width="898"] Foto Fathul Ihsan Nur, siswa Nur Ihsan (Foto: ANTV/Zulfahmi)[/caption]Menurut Direktur Sekolah Nur Ihsan Medan, Sulkarnain, sistem pembayaran uang sekolah  dengan  menggunakan sampah mulai diberlakukan sejak dua tahun lalu. Setiap sampah yang dikumpulkan siswa akan dicatat didalam buku siswa.“Kita sudah jalan dua tahun. Sampah yang masuk ke sekolah dicatat dan nanti diakumulasikan untuk pembayaran SPP,” kata Sulkarnain. Zulfahmi | Medan, Sumatra Utara