Rebahan Menyelamatkan Dunia! Kapan Lagi Coba?!

Rebahan Menyelamatkan Dunia! Kapan Lagi Coba?!
Rebahan Menyelamatkan Dunia! Kapan Lagi Coba?! (Foto : )
Corona bukan hanya wabah lokal Indonesia. Corona sudah menjadi pandemi. Dampaknya mendunia. Apa yang kita lakukan sekarang akan menjadi kisah di masa depan. Inilah saatnya kita menjadi pahlawan, setidaknya bagi diri kita sendiri. Berjuang melawan Corona!
Suatu hari nanti, apa yang terjadi saat ini, sekarang ini akan menjadi catatan sejarah di masa depan. Corona mendera dunia! Covid-19 menjadi pencabut nyawa manusia.Tahun 2020 yang digadang-gadang menjadi era modernisasi, robotik, semua serba otomatis, digitalisasi dan banyak hal lain yang luar biasa. Siapa sangka, justru manusia harus kembali ke rumus dasar:
cuci tangan yang bersih menggunakan sabun antiseptik. Ya! Pemerintah negeri-negeri terus menyuarakan hidup bersih, dan tentunya social distancing yang secara sederhana diartikan jaga jarak fisik dengan orang lain. Mengikuti anjuran pamong negeri ini saja sudah menjadikan kita sebagai pejuang dan pahlawan.Di depan sana ada garda pejuang yang namanya dokter, perawat, mantri atau apapun sebutannya yang sekolah ilmu medisnya khatam. Mereka berjuang dengan cara mereka. Mereka pahlawan!Garda tengah ada para polisi dan satuan pamong praja yang memastikan anjuran, imbauan dan ketetapan terkait antisipasi persebaran virus Corona ditaati seluruh rakyat. Mereka pun berjuang dengan cara mereka. Pahlawan!Di garda belakang ini ada kita. Rakyat jelata yang selalu bermimpi naik kasta. Rakyat jelata yang beruntung masih hidup. Rakyat jelata yang seolah-olah punya iman kuat padahal ndableg bin bebal. Rakyat jelata yang menjadi kompor ketololan massal. Entahlah, pilih sendiri!Meski demikian bukan berarti kita tiada peran. Kita bisa bercerita kepada anak cucu kita begini ... Tahun 2020 terjadi pandemi luar biasa, Covid-19. Banyak yang meninggal dunia. Dan kakekmu (nenekmu) ini ikut berjuang loh melawan virus Corona!Cucu kita akan takjub, "Wah, kakek (nenek) hebat! ... Lalu gimana cara kakek (nenek) berjuang saat itu?"Jawablah dengan bangga! "Kakekmu (nenekmu) ini, rebahan, leyeh-leyeh di rumah. Glundang-glundung, krugat-kruget