Potret Warisan Leluhur Rumah Pohon Suku Korowai Papua Karya Marc Weiglein

Rumah Pohon
Rumah Pohon (Foto : )
Negeri nusantara mempunyai daya tarik tersendiri baik alam dan budayanya yang mempesona. Marc Weiglein
memotret keunikan rumah pohon suku Korowai di Papua Indonesia.
Indonesia mempunyai kekayaan alam yang indah dan mempesona serta beragam budaya terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pesona nusantara mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.Salah satunya budaya rumah pohon suku Korowai di Papua Barat. Suku tersebut memiliki rumah pohon dengan  ketinggian rumahnya 50 meter dan hingga kini masih diletarikan secara turun temurun sebagai warisan leluhur nenek moyang mereka.[caption id="attachment_342416" align="alignnone" width="750"] Rumah Pohon Korowai tetap nyaman dan aman walaupun di ketinggian 40 meter dari permukaan ( Foto : Ig @marcweiglein )[/caption]Marc Weiglein sebagai pemandu wisata di Papua Explorer, penulis dan fotografer yang menghasilkan beberapa foto yang alami, tentang kehidupan Suku Korowai di pedalaman Papua Barat. Melalui unggahan @marcweiglein di Instagramnya (19/6),dengan memotret keunikan rumah pohon suku Korowai Papua selama 10 tahun terakhir.Suku Korowai adalah  suku  yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 30 tahun yang lalu di pedalaman Papua, Indonesia dan berpopulasi sekitar 3000 orang. Suku terasing ini hidup di rumah yang dibangun di atas pohon yang disebut rumah tinggi  Beberapa rumah mereka  mencapai ketinggian antara 30 sampai 50 meter dari permukaan tanah.“Korowai adalah raja rumah pohon. Sampai hari ini nomaden hutan membangun rumah mereka hingga 40 meter. Bangunan dilakukan tanpa perhitungan, tanpa gambar, tanpa alat modern. Segala yang dibutuhkan, Korowai temukan di hutan mereka. Log, kulit kayu, rotang ... tidak ada paku, tidak ada palu”,tulis Marc diakun Instagramnya @marcweigleinRumah pohon atau rumah tinggi bagi suku Korowai merupakan warisan dari para leluhur yang diteruskan secara turun temurun dan dilaksanakan sampai sekarang. Mereka membangun rumah tersebut agar terhindar dari gangguan dari roh jahat dan binatang buas.[caption id="attachment_342417" align="alignnone" width="750"]