Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X

Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X
Netflix Memicu Penyelidikan Kembali Pembunuhan Malcolm X (Foto : )
Malcolm X tokoh muslim yang tewas diberondong tembakan tahun 1965. Saat itu Malcolm sedang memberikan ceramah di Ballroom Audubon, Harlem, Amerika Serikat. Pembunuhan itu terjadi setelah Malcolm berselisih dengan pemimpin Nation of Islam, Elijah Muhammad. Sebelum terbunuh, Malcolm menghadapi ancaman kematian dan rumahnya juga dibom.
Who Killed Malcolm X?Begitulah judul film dokumenter baru yang dirilis Netflix. Semua orang kembali mengernyitkan dahi setelah menonton film dokumenter yang dirilis Jumat 7 Februari 2020 lalu. Ada beberapa informasi baru yang dimunculkan dalam film dokumenter itu.Itulah yang menggugah pengacara terpidana pembunuh Malcolm X, Muhammad Abdul Aziz (81) untuk mendesak pembukaan kembali kasus pembunuhan ini. Dalam kasus penembakan Malcolm X, tiga anggota Nation of Islam ditangkap.

Norman Butler, sekarang dikenal sebagai Muhammad Abdul Aziz, dibebaskan tahun 1985. 

Thomas Johnson mengubah namanya menjadi Khalil Islam, menolak ajaran-ajaran Nation of Islam saat berada di penjara dan berpindah ke Islam Sunni. Dibebaskan pada tahun 1987, ia berkeras dirinya tak bersalah sampai ajalnya pada bulan Agustus 2009.

Talmadge Hayer, sekarang dikenal sebagai Mujahid Halim, dibebaskan pada tahun 2010.

Dikutip dari aljazeera.com, Rabu (12/02/2020), Juru Bicara Kejaksaan Distrik Manhattan, Cyrus Vance Jr mengatakan Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan di New York segera mengumumkan ke publik terkait penyelidikan ulang kasus pembunuhan Malcolm X yang terjadi pada 21 Februari 1965.Malcolm X adalah tokoh muslim yang di masa hidupnya meletakkan dasar intelektual untuk keturunan kulit hitam dan gerakan kesadarannya di Amerika Serikat. Kesadaran spiritual. Kesadaran hak asasi. Kesadaran berbangsa dan bernegara. Tokoh perjuangan hak sipil dan kesetaraan Amerika Serikat.Semakin banyaknya pendukung Malcolm X tentunya semakin mengancam eksistensi pejuang hak kulit hitam lainnya. Bahkan sesama pejuang muslim. Di pihak lain, kelompok orang kulit putih Klu Klux Klan tak henti menebarkan kebencian rasial. Sedangkan pemerintah seoalah hanya menjadi penonton yang bersorak atas konflik empat kubu ini. Malcolm Little Malcolm Little lahir 19 Mei 1925 di Nebraska. Ayahnya, James Earl Little, adalah seorang pendeta Gereja Baptis yang populer sebagai pendukung ide-ide nasionalisme kulit hitam, Marcus Garvey.Pada 1931, saat Malcolm berusia 6 tahun, ayahnya tewas dibunuh kelompok Black Legion. Pemerintah negara bagian Michigan menolak mengusut kasus ini.