Mereka-Reka, Mampukah Tenun Ikat Toraja Bertahan?

IMG_10Okt2019074733
IMG_10Okt2019074733 (Foto : )
Tenun ikat Toraja berlahan memudar. Tak banyak orang yang mau bersusah-susah memintal benangnya. Apakah di tangan Nenek Panggau tenun ikat Toraja berakhir?
Toraja yang sejak dulu dikenal dengan keaslian kain tenun ikatnya. Namun kini kebanggaan akan tenun toraja beranjak memudar. Pasalnya generasi muda sekarang tidak lagi tertarik memintal benang. Selain sulit juga dibutuhkan waktu yang lama. Terutama lagi hasilnya tidak sebanding dengan pengorbanannya.Nenek Panggau merupakan satu dari sekian warga yang tersisa yang masih memiliki keinginan untuk memintal benang secara tradisional.Di usia senjanya yaitu, 90 tahun, Nenek Panggau memintal benang untuk kain ikat Toraja di Kampung Tenun Sa’dan Tobarana, Kecamatan Sa’dan , Kabupaten Toraja Utara.Wanita tua ini menggeluti pekerjaannya sebagai pemintal benang sejak berusia 15 tahun. Tepatnya sejak jaman jepang.Meski umurnya sudah tua renta, namun tangan nenek panggau masih mampu memutar alat pemintal tradisional untuk menghasilkan benang dengan kualitas tinggi, una memenuhi kebutuhan benang untuk tenun ikat.Di Kampung Tenun, Nenek Panggau menempati ruangan berukuran 3 kali 3 meter untuk memintal benang dari kapas.Dalam menjalankan aktivitasnya, Nenek panggau menggunakan alat pemintal benang hasil peninggalan leluhurnya. diperkirakan saat alat pemintal Nenek Panggau sudah berumur ratusan tahun.Dalam satu hari, ia hanya mampu memintal benang sebanyak 4 gulung. Satu gulung rata-rata memiliki panjang 40 meter.Agar menghasilkan benang berkualitas, Nenek Panggau memulai pekerjaan ini dengan memisahkan kapas dari biji dan membersihkan dari kotoran yang menempel agar tidak menggumpal , lalu dibuat menyatu. Setelah itu ujung benang yang telah dipintal disambungkan dengan kapas agar tersambung.Hasil pemintalan benang Nenek Panggau dibuat menjadi sebuah kain batik tenun ikat yang dikelola oleh penenun.Hasilnyapun dapat dinikmati dengan berbagai produk kain batik tenun ikat seperti selendang, kain songket, kain sarung, dan berbagai produk lainnya dengan motif khas Toraja. Semua jenis produk tenun ini dapat di jumpai di tempat Nenek Panggau memintal benang.Nenek Panggau salah seorang dari sedikitnya orang yang masih mau bersusah menggeluti pekerjaan yang sudah langka ini. Tak banyak orang muda tertarik untuk jadi pemintal benang. Nenek Panggau sudah tua, Indonesia butuh nenek-nenek Panggau yang muda yang mau memintal benang.Apakah ini termasuk pekerjaan pemerintah untuk bepikir atau kesadaran sendiri kita untuk memilki rasa tentang budaya kita.Di tangan kita kain ikat toraja akan bertahan terus atau berhenti sampai di Nenek Panggau.Salam Indonesia.