Katanya Menghirup Uap Panas Bisa Membunuh Virus Corona, Benarkah?

Katanya Menghirup Uap Panas Bisa Membunuh Virus Corona, Benarkah? (Foto Tangkap Layar YoutTube)
Katanya Menghirup Uap Panas Bisa Membunuh Virus Corona, Benarkah? (Foto Tangkap Layar YoutTube) (Foto : )
Beredar video seorang wanita menghirup uap panas yang diklaim dapat membunuh 100 persen virus corona covid-19 di hidung dan paru-paru.
Video 'testimoni' yang diunggah akun youtube Oey Him Toan itu pun, diberi judul cukup meyakinkan, yakni: "TIPS MEREDAM COVID-19 DENGAN UAP AIR PANAS".Dalam narasinya juga dijelaskan bahwa berdasarkan pakar dari China, mengesahkan bahwa pernapasan dg uap air membunuh 100% virus Corona jika terdapat di dalam paru-paru, tekak atau hidung, karena virus itu tidak boleh bertolak unsur dengan suhu uap air hangat.Berikut keterangan lengkap dari video yang diunggah akun YouTube @:"TIPS MEREDAM COVID-19 DENGAN UAP AIR PANASPakar-pakar Cina mengesahkan bahwa pernapasan dg uap air membunuh 100% virus Corona jika terdapat di dalam paru-paru, tekak atau hidung, karena virus itu tidak boleh bertolak unsur dengan suhu uap air hangat. Silakan dicoba & disebarkan info ini secara meluas melalui jaringan medsos anda.#Covid19#Viruscorona"Akan tetapi, ternyata informasi terkait menghirup uap panas yang diklaim dapat membunuh 100 persen virus corona covid-19 di hidung dan paru-paru, tidaklah benar.Mengutip
cekfakta.com , Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Eka Ginanjar, mengatakan tindakan itu belum ada penelitian kesehatan secara resmi. Hingga kini belum ada metode resmi juga untuk melakukan penelitian tersebut. Ia bahkan menyebut hal itu tak bermanfaat.Lebih lanjut, factcheck.afp.com , Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University, Dr. Jason McKnight mengatakan cara itu berpotensi merusak wajah seperti luka bakar pada kulit wajah, mata dan saluran pernapasan. Lebih parah dapat mengakibatkan komplikasi serius dalam jangka panjang.Lebih lanjut, ahli corona virus yang mengepalai Departemen Ilmu Biologi di Texas A&M University-Texarkana, Benjamin Neuman, mengatakan tindakan tersebut tak benar dan gagasan buruk. Sebab, itu dapat merusak paru-paru.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan hal tersebut masuk kategori konten yang menyesatkan.Hasil penelusuran antvklik.com