Haruskah Hewan Peliharaan Dites Virus Corona? Ini Penjelasannya

hewanpiaraan
hewanpiaraan (Foto : )
Meski ada kasus hewan peliharaan yang terinfeksi virus ditemukan belakangan ini, para ahli di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menekankan bahwa anjing dan kucing memiliki risiko yang kecil untuk menulari manusia.
Seperti dilansir situs sciencemag.org, CDC tidak memiliki bukti bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan COVID-19."CDC tidak memiliki bukti bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan COVID-19, dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa hewan peliharaan mungkin menjadi sumber infeksi, berdasarkan informasi yang kita miliki saat ini," demikian kutipan yang disampaikan Casey Barton Behravesh, direktur One Health Office di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular dan Zoonosis.Namun begitu, para dokter hewan menginginkan lebih banyak informasi. Meskipun tes manusia mungkin bekerja pada hewan, para tim medis kekurangan  alat penguji dan di sisi lain, dokter hewan lebih suka melakukan tes spesifik menurut spesies.Beberapa laboratorium telah mengembangkan tes COVID-19 ke hewan peliharaan, tetapi belum ada yang mulai menerapkannya secara luas.Departemen Pertanian AS (USDA) sudah menyarankan untuk tidak melakukannya, dan banyak ahli khawatir hal ini akan menimbulkan ketakutan yang tidak beralasan.[caption id="attachment_302518" align="alignnone" width="414"]
Coronavirus (Foto: Pasieka via Getty Image) Coronavirus (Foto: Pasieka via Getty Image)[/caption]"Kami tidak memiliki bukti bahwa hewan peliharaan dapat menularkan virus, karenanya kami sangat membutuhkan (lebih banyak) informasi," ucap Timothy Baszler, direktur eksekutif Laboratorium Diagnosis Penyakit Hewan Washington (WADDL).WADDL sendiri  telah mengembangkan tes COVID-19 untuk hewan peliharaan pada 2 minggu yang lalu. WADDL melakukan pengujiannya karena  permintaan lembaga kesehatan hewan setempat.Anjing dan kucing memiliki banyak reseptor sel yang sama dengan yang dimiliki manusia, yang dapat diikat oleh virus.  Selama wabah sindrom pernapasan akut pada 2003 lalu, para ilmuwan melaporkan bahwa kucing dapat terinfeksi oleh virus dan menularkannya ke kucing lain.Tes hewan peliharaan COVID-19 yang dijalani WADDL, mirip dengan tes pada manusia. Tes ini menggunakan reaksi rantai polimerase (PCR) untuk memperkuat RNA dari virus.Baszler mengatakan, ia dan tim ahli mengembangkannya dengan lusinan sampel usap (swab) hidung dan tenggorokan dari kucing dan anjing yang dikumpulkan dari Amerika Serikat bagian barat.Meskipun tidak satu pun dari hewan-hewan tersebut yang terinfeksi COVID-19, tes ini mampu mengambil virus dalam sampel unggulan dan tidak keliru dalam mendeteksi virus Corona jenis lainnya.Baszler menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui diagnostik dan WADDL dapat mulai melakukan tes hingga 100 hewan peliharaan per hari, jika diperlukan.Sementara itu, IDEXX Laboratories, sebuah jaringan global lebih yang terdiri dari 80 laboratorium diagnostik, juga mengumumkan tes COVID-19 untuk hewan pada pertengahan Maret.Sama seperti tes WADDL, tes ini didasarkan pada PCR dan dikembangkan menggunakan sampel dari kucing dan anjing. Namun IDEXX, melakukan pengujian  dengan menggunakan sampel kuda.Perusahaan ini telah menganalisis lebih dari 4 ribu sampel, termasuk spesimen dari hewan dengan gangguan pernapasan.[caption id="attachment_302549" align="alignnone" width="593"] Anjing menggunakan masker (Foto: IG@pupetbrasil) Anjing menggunakan masker (Foto: IG@pupetbrasil)[/caption]"Semua memiliki hasil negatif," lapor Jim Blacka, direktur senior perusahaan. "Jika ada kebutuhan untuk mulai menguji hewan peliharaan, kami siap untuk mengkomersialkannya dan membuatnya tersedia secara luas."Meski begitu ada beberapa hambatan untuk menerapkan tes COVID-19 pada hewan. Masalah utama adalah kurangnya urgensi.Terlebih, di Amerika Serikat ada sekitar 150 juta anjing dan kucing. Jika hewan peliharaan dapat dengan mudah terinfeksi virus Corona, banyak kasus pasti akan dilaporkan.Namun faktanya, hingga saat ini tidak ada yang melaporkan lonjakan infeksi virus Corona pada hewan peliharaan.[caption id="attachment_302550" align="alignnone" width="476"] Kucing menggunakan masker (Foto: IG @tomcat0504)