Fakta Islam Sudah Masuk ke AS Sebelum Christopher Columbus Mendarat

bendera as reuters
bendera as reuters (Foto : )
Direktur Jamaica Muslim Center di New York, Amerika Serikat (AS) Shamsi Ali menyampaikan fakta bahwa Islam sudah masuk ke AS sebelum Christopher Columbus mendarat.
Dalam diskusi virtual tentang Islam di AS beberapa waktu lalu, Direktur Jamaica Muslim Center di New York. Shamsi Ali mengatakan, banyak persepsi yang menyebut, Islam itu baru masuk di Amerika.Menurutnya, persepsi itu adalah bagian dari upaya untuk melemahkan Islam di negeri Paman Sam.Shamsi Ali yang merupakan penulis buku tentang kerjasama antar agama mengatakan, Islam dicitrakan sebagai pendatang agar Muslim tidak merasa memiliki negara ini.Padahal menurutnya, Islam sudah hadir jauh sebelum penjelajah asal Genoa, Italia Christopher Columbus mencapai benua Amerika.Sebagai bukti, Ali menunjuk catatan sejarah dalam bahasa Arab di gunung-gunung di Denver, Colorado.Ia juga memaparkan, Muslim datang dari Spanyol dan China, berinteraksi dengan orang asli Amerika, sebelum kedatangan orang-orang kulit hitam dari Afrika, yang separuhnya Muslim dan dijadikan budak.Dalam perkembangannya, imigran Muslim datang dari Timur Tengah, Asia Selatan dan Eropa Timur. Saat ini di  New York, terdapat hampir satu juta Muslim, dengan hampir 300 masjid. Tetapi, Ali menyayangkan, mereka bermental rumah.“Salah satu di antaranya adalah merasa bahwa terlibat dalam kehidupan publik adalah ancaman kepada pemerintah. Di Amerika terbalik. Untuk kita bisa aman, untuk mendapatkan hak kita, maka kita harus terlibat dalam kehidupan publik," kata Ali.

Mengatasi Penyakit Rasisme

Dalam kiprahnya, Ali menyampaikan, Islam tidaklah identik dengan Arab. Dan terkait isu belakangan ini, Islam adalah obat mengatasi penyakit rasisme karena Islam adalah agama bagi semua warna kulit.“Maka, kita tidak pernah membenci orang karena warna kulitnya. Kita membenci orang karena perilaku rasisnya, dan kami berjuang bersama orang (kulit) hitam, membela mereka, untuk mengatakan: yang kita lawan adalah rasisme. Bukan orang (kulit) putih," katanya.Ali menambahkan, di Amerika yang banyak masuk Islam belakangan ini adalah orang muda, pintar, profesional, dan hampir 70 persen adalah wanita. Islam juga mencatat sejarah setelah Ilhan Omar, muslimah pertama berjilbab di DPR, memaksa Kongres mengubah aturan mengenai penutup kepala dalam sidang."Di New York, sejak enam tahun lalu, Idul Fitri dan Idul Adha adalah hari libur. Makanan halal juga sudah masuk ke sekolah-sekolah negeri dan, sedang diperjuangkan, makanan halal disediakan di penjara-penjara. Ini perjuangan yang terus menerus," kata Shamsi Ali. VOA Indonesia