Saleh Muslim, da'i bis menebar kebaikan dalam bis. Hanya lima menit ia mencoba memberi energi positif ke penumpang bis.
Adalah Saleh Muslim, seorang pendakwah dalam bis. Sudah 20 tahun ia malang melintang menyebarkan kebaikan dalam bis. Berdakwa tak harus selalu dalam masjid.
![]()
Saleh memulai aktivitas dakwahnya sejak masih kuliah. Saleh adalah pelanggan setia bis tujuan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Jawa Barat, tempatnya berkuliah. Dari rumahnya di Holis, Saleh selalu meluangkan waktunya antara lima menit hingga sepuluh menit untuk berdakwah."Selama dua tahun sekitar 1996 - 1998 bulak balik naik bus kota. Banyak fenomena yang saya dapat. Mulai pedagang asongan, pengamen, peminta," kata Saleh.Ia yang saat itu duduk di semester tujuh bangku perkuliahan muncul ide untuk menebar kebaikan melalui tausiah dalam bus. Dalam merintis niatnya itu, Salem menemui sejumlah hambatan terutama dari sesama aktivis bus kota."Selama ceramah bus kota awalnya selalu menghindari pengamen, pedagang asongan jangan sampai bentrok. Karena sama-sama aktivis di bus kota, kadang ada ancaman dan hasutan untuk tidak mendengar ceramah saya," ungkap Saleh.Saat ini Saleh bukan lagi mahasiswa di UIN. Ia seorang pengajar di sekolah Islam, Bandung. Namun aktivitas dakwahnya masih berjalan. Paling tidak Sabtu Minggu, Saleh meluangkan waktu untuk dakwah dalam bis.Dihari-hari biasapun, dakwah bis masih berjalan. Saleh memiliki perpanjangan tangan 40 orang da'i bis. Merekai dibina Saleh untuk juga bisa menebar kebaikan dalam bis. “Saya sudah punya 40 orang yang bergabung dalam komunitas dakwah.”"Berbekal pengeras suara portabel Dai bis akan naik ke bis yang lagi menunggu penumpang. Setelah agak rame kita baru mulai tausiah. Ga lama paling lima menit,” ungkap Saleh.Tak hanya itu, Saleh pun telah membuat buku berjudul " 30 Ceramah Singkat Da'i Bus Kota ”. Berisi ajaran kebaikan dan tips hidup bahagia.Meskipun bukan lagi pelanggan tetap bis namun kebaikan Saleh masih menyebar di bis-bis kota Bandung.Yuk berbuat baik dimana saja! Asep Bar Bara | Bandung, Jawa Barat
Saleh memulai aktivitas dakwahnya sejak masih kuliah. Saleh adalah pelanggan setia bis tujuan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Jawa Barat, tempatnya berkuliah. Dari rumahnya di Holis, Saleh selalu meluangkan waktunya antara lima menit hingga sepuluh menit untuk berdakwah."Selama dua tahun sekitar 1996 - 1998 bulak balik naik bus kota. Banyak fenomena yang saya dapat. Mulai pedagang asongan, pengamen, peminta," kata Saleh.Ia yang saat itu duduk di semester tujuh bangku perkuliahan muncul ide untuk menebar kebaikan melalui tausiah dalam bus. Dalam merintis niatnya itu, Salem menemui sejumlah hambatan terutama dari sesama aktivis bus kota."Selama ceramah bus kota awalnya selalu menghindari pengamen, pedagang asongan jangan sampai bentrok. Karena sama-sama aktivis di bus kota, kadang ada ancaman dan hasutan untuk tidak mendengar ceramah saya," ungkap Saleh.Saat ini Saleh bukan lagi mahasiswa di UIN. Ia seorang pengajar di sekolah Islam, Bandung. Namun aktivitas dakwahnya masih berjalan. Paling tidak Sabtu Minggu, Saleh meluangkan waktu untuk dakwah dalam bis.Dihari-hari biasapun, dakwah bis masih berjalan. Saleh memiliki perpanjangan tangan 40 orang da'i bis. Merekai dibina Saleh untuk juga bisa menebar kebaikan dalam bis. “Saya sudah punya 40 orang yang bergabung dalam komunitas dakwah.”"Berbekal pengeras suara portabel Dai bis akan naik ke bis yang lagi menunggu penumpang. Setelah agak rame kita baru mulai tausiah. Ga lama paling lima menit,” ungkap Saleh.Tak hanya itu, Saleh pun telah membuat buku berjudul " 30 Ceramah Singkat Da'i Bus Kota ”. Berisi ajaran kebaikan dan tips hidup bahagia.Meskipun bukan lagi pelanggan tetap bis namun kebaikan Saleh masih menyebar di bis-bis kota Bandung.Yuk berbuat baik dimana saja! Asep Bar Bara | Bandung, Jawa Barat
Baca Juga :
