Budidaya Burung Murai Janjikan Keuntungan Besar

BUDI DAYA BURUNG MURAI
BUDI DAYA BURUNG MURAI (Foto : )
Karena cukup sulit, tidak semua peternak burung bisa membudidayakan burung murai, namun peternak burung di Jombang, Jawa Timur, berhasil membudidayakan jenis burung berkicau tersebut. Bahkan pemasarannya hingga menembus lintas pulau.  
Salah satu pecinta burung berkicau yang berhasil membudidayakan burung murai, Yudha, warga Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang.Sejumlah jenis burung murai dibudidayakan, diantaranya Murai Batu Medan, Murai Batu Borneo, Murai Batu Nias dan Murai Batu Ekor Hitam.Budidaya burung paling lincah dan gesit ini tidak mudah. Pertama, ukuran sangkar harus membuat leluasa burung terbang ke sana kemari.Kedua,  tidak boleh ada celah pada sangkar untuk hewan lain masuk.  Ketiga, tidak boleh sembarangan orang mendekat dan suhu harus stabil berkisar 34 derajat selsius.Dalam setiap sangkar, maksimal dua ekor atau satu pasang, sebab jika terdapat lebih satu pasang,  burung akan bertarung untuk menjadi penguasa. Soal makanan, juga harus selektif, tidak boleh ada makanan yang menghambat pencernaan.Meski sulit, namun induk burung murai bisa bertelor hingga enam butir, setelah dieram selama 21 hari, telor akan menetas.Agar lebih cepat bertelor lagi, anak burung murai dipisahkan dari induknya.Pemasaran burung murai tidak sulit baik melalui pasar
online maupun offline . Sebab peminatnya cukup besar, meskipun satu ekor murai dewasa, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.Burung berstamina tinggi ini sangat produktif,  pada saat kebutuhan hidupnya terpenuhi di dalam sangkar, karena setiap bulan bisa bertelor, dengan harga sekitar Rp800 ribu per ekor  pada usia dua hari, pembudidaya sangat diuntungkan. Umar Sanusi | Jombang