Catatan Ilham Bintang: Kisah JJ Ilyas, Warga AS yang Merindukan Menetap di Indonesia

Kisah JJ Ilyas, Warga AS yang Merindukan Menetap di Indonesia
Kisah JJ Ilyas, Warga AS yang Merindukan Menetap di Indonesia (Foto : Istimewa)

Antv – Perjalanan ke Boston, Massachusetts, AS, sekitar 350 km dari New York City atau empat jam berkendara mobil, Senin (6/2/2023) siang mengasyikkan sambil mendengar kisah JJ Ilyas.

Tentang anak Indonesia kelahiran Amerika yang merasakan negara super power itu berkebalikan dengan gambaran banyak orang. Namun, untuk tinggal di Indonesia amboi betapa sulitnya.

Kota bersejarah

Boston adalah ibu kota sekaligus kota terbesar di Massachusetts di Amerika Serikat yang berdiri tahun 1630. Saya minta Jay, panggilan akrab JJ ( Joerce Junior), yang mengemudikan Ford Wagoneer nya yang gres memutar lagu lawas Massachusetts dari The Bee Gees. Sesuai dengan tema perjalanan. Jay bingung karena tak tahu lagu itu. Tapi ketika mendengarnya, Jay senang juga.

Di Wikipedia, Boston juga ditulis sebagai ibu kota dari wilayah tidak resmi New England. Kota ini salah satu kota tertua dan terkaya di AS, dengan ekonomi berbasis pendidikan, perawatan kesehatan, keuangan, dan teknologi tinggi. Nama julukannya termasuk "Beantown", "The Hub", dan "Atena Amerika", sebab pengaruhnya besar terhadap budaya, intelektual, dan politik.

Selama akhir abad ke-18, Boston adalah tempat dari beberapa peristiwa besar selama Revolusi Amerika, termasuk Pembantaian Boston dan Boston Tea Party. Beberapa pertempuran awal Revolusi Amerika, seperti Pertempuran Bunker Hill dan Pengepungan Boston, terjadi di dalam kota dan sekitarnya.

Perguruan tinggi AS yang sangat terkenal dan terbaik di dunia, yaitu Harvard University berada di Boston. Universitas itu didirikan pada 8 September 1636 dan merupakan perguruan tinggi tertua di Amerika Serikat. Maka itu setengah wajib dikunjungi.