Sejarah Pohon Natal, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Mesir Kuno

Pohon Natal
Pohon Natal (Foto : Pixabay/ pexels)

Jauh sebelum munculnya agama Kristen, tumbuhan dan pepohonan yang tetap hijau sepanjang tahun memiliki arti khusus bagi manusia di musim dingin. 

Sama seperti orang saat ini, mendekorasi rumah mereka selama musim perayaan dengan pohon pinus dan cemara orang kuno menggantungkan dahan hijau di pintu dan jendela mereka. Di banyak negara diyakini bahwa pepohonan akan menjauhkan penyihir, hantu, roh jahat, dan penyakit.

Pohon Natal di Jerman

img_title
Pohon Natal. (Foto: Pixabay)

Jerman dianggap memulai tradisi pohon Natal seperti yang kita kenal sekarang yang dimulai pada abad ke-16, ketika orang Kristen yang taat membawa pohon hias ke rumah mereka. Beberapa membangun piramida Natal dari kayu dan menghiasinya dengan pohon cemara dan lilin jika kayu langka. 

Ada kepercayaan yang dipegang secara luas bahwa Martin Luther, pembaru Protestan abad ke-16, pertama kali menambahkan lilin yang menyala ke pohon. Berjalan menuju rumahnya pada suatu malam musim dingin, menulis khotbah, dia terpesona oleh kecemerlangan bintang yang berkelap-kelip di tengah pepohonan. 

Untuk mengabadikan kembali pemandangan tersebut bagi keluarganya, dia mendirikan sebatang pohon di ruang utama dan menyambungkan ranting-rantingnya dengan lilin yang menyala.