Kenali Ciri-ciri dan Cara Menurunkan Risiko Osteoporosis saat Menopause

Ilustrasi Osteoporosis
Ilustrasi Osteoporosis (Foto : Freepik/zinkevych)

"Pasien mungkin tidak tahu bahwa mereka menderita osteoporosis sampai tulang mereka menjadi sangat lemah sehingga ketegangan atau jatuh yang tiba-tiba menyebabkan patah tulang yang menyebabkan nyeri punggung yang parah, kehilangan tinggi badan atau kelainan bentuk tulang belakang seperti postur bungkuk," jelas Dr Nanda Rajaneesh lebih lanjut.

Penatalaksanaan osteoporosis pasca menopause:

img_title
Menopause. (Foto: Freepik/imageblast)

Osteoporosis pascamenopause adalah masalah paling umum pada wanita ras Asia yang sama kritisnya dengan penyakit kardiovaskular. Osteoporosis merupakan berkurangnya massa tulang yang meningkatkan kerapuhan tulang dan dengan demikian meningkatkan kecenderungan patah tulang.

Dr Nanda Rajaneesh menyarankan untuk terapi hormonal menopause.

"Dosis efektif terendah dari hormon estrogen digunakan untuk mencegah keropos tulang. Biasanya dimulai pada wanita berusia kurang dari 60 tahun dan/atau kurang dari 10 tahun setelah menopause," katanya.

"Untuk wanita yang berusia lebih dari 60 tahun dan/atau lebih dari 10 tahun pasca menopause, obat-obatan seperti: Bifosfonat-alendronat, risendronate, modulator reseptor estrogen terpilih (SERM)- raloxifene recombinant human parathyroid hormone- abaloparatide, injeksi teriparatide," papar Dr Nanda Rajaneesh.