Hari Stroke Sedunia: Saatnya Ubah Gaya Hidup, Makanan Sehat dan Olahraga

Mengenal Stroke Iskemik yang Bisa Menyerang Usia Muda
Mengenal Stroke Iskemik yang Bisa Menyerang Usia Muda (Foto : )

Antv – Hari Stroke Sedunia yang diperingati setiiap 29 Oktober adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan gaya hidup yang dapat mencegah stroke dan mengurangi kemungkinan terjadinya stroke kedua. 

Untuk menghindari risiko stroke, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengelola penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas dan penyakit jantung yang dapat membuat seseorang lebih rentan terkena stroke. 

Melansir dari laman Hindustan Times pada Jumat, 28 Oktober 2022. Perubahan gaya hidup dapat memainkan peran penting dalam mencegah stroke karena dapat membantu meminimalkan risiko penyumbatan arteri. Tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan olahraga teratur, menghindari merokok, menurunkan berat badan, mengelola stres semuanya dapat membantu mencegah stroke. 

 

 

Makan makanan yang seimbang bisa menjadi perubahan termudah dan tercepat yang dapat dilakukan dalam gaya hidup. Menambahkan buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, serat, protein dan nutrisi penting lainnya untuk diet dapat membantu mengelola hampir semua penyakit kronis dan mencegah penyumbatan arteri.

dr. Vikas Gupta Direktur, Departemen Bedah Saraf, Rumah Sakit Kailash Deepak Delhi menyarankan perubahan pola makan untuk mengurangi risiko stroke.

Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang direkomendasikan.

1. Buah-buahan dan sayuran

 

img_title
Sayur dan Buah. (Foto: Freepik/imageblast)

 

 

Makan buah-buahan dan sayuran musiman dapat membantu menurunkan risiko stroke karena ini secara alami rendah lemak dan kalori, tetapi kaya serat. Buah-buahan dan sayuran juga mengandung nutrisi penting seperti kalium, serat, folat, vitamin A dan vitamin C.

Makanan kaya kalium seperti kentang putih, pisang, tomat, plum, melon dan kedelai dapat membantu menjaga tekanan darah Anda di bawah kisaran normal yang dianggap sebagai satu kesatuan. salah satu faktor risiko utama stroke.

Makanan tinggi magnesium seperti bayam juga membantu meminimalkan risiko stroke. Anda harus memiliki setidaknya dua porsi buah dan termasuk sayuran musiman setiap hari untuk mengurangi risiko stroke dan menjaga berat badan yang sehat.

2. Konsumsi ikan 

 

img_title
Ilustrasi Ikan. (Foto: Freepik/freepik)

 

Ikan tinggi asam lemak omega-3 dan juga dapat memainkan peran kunci dalam menjaga tekanan darah dan kesehatan kolesterol.

3. Biji-bijian utuh

 

img_title
Biji-bijian. (Foto: Freepik)

 

Ini sarat dengan serat, vitamin B (termasuk folat dan thiamin), magnesium dan zat besi yang dapat membantu meminimalkan kemungkinan stroke. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memilih roti gandum dan sereal, oatmeal dan beras merah. Makan roti gandum utuh bukan roti putih halus.

4. Pilih produk susu rendah lemak

 

img_title
yogurt. (Foto: Freepik/jcomp)

 

Susu tanpa lemak, yogurt, dan keju dapat membantu mengelola diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi serta menurunkan risiko stroke.

5. Menahan diri dari makan makanan tinggi kolesterol

 

img_title
Keju. (Foto: Freepik/imageblast)

 

Makanan cepat saji seperti burger, keju, dan es krim dapat meningkatkan risiko stroke.

Aktivitas fisik untuk mencegah stroke

 

img_title
Olahraga. (Foto: Freepik/pressfoto)

 

Olahraga berperan penting dalam meminimalkan beberapa faktor risiko stroke seperti hipertensi, diabetes, obesitas, kolesterol dan stres.

  • Jalan cepat selama dua puluh menit setidaknya empat kali seminggu dianggap sebagai olahraga yang baik. Ini membantu menjaga gula darah tetap terkendali. Ini juga menjaga kesehatan jantung Anda.
  • Berlatih yoga juga baik untuk membuat Anda tetap sehat.
  • Aktif dalam kehidupan sehari-hari- Kegiatan kecil sehari-hari seperti berjalan kaki daripada naik mobil, naik tangga daripada lift, berkebun dan pekerjaan rumah membantu Anda tetap sehat dan menurunkan risiko terkena stroke.