Cedera Tulang Belakang: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Cara Pengobatan

Ilustrasi Cedera Sumsum Tulang Belakang
Ilustrasi Cedera Sumsum Tulang Belakang (Foto : Freepik/DCstudio)

Dr Gurneet Singh Sawhney menjelaskan, “Perawatan darurat sumsum tulang belakang dimulai di lokasi kecelakaan. Sangat penting untuk berhati-hati untuk mengurangi efek trauma leher dan kepala, jika ada. Tulang belakang pasien yang cedera diimobilisasi menggunakan papan pembawa yang kaku dan kerah leher saat dibawa ke rumah sakit." katanya.

"Di rumah sakit, pengobatan tahap awal memastikan pasien dapat bernapas dengan baik dan mencegah syok lebih lanjut dan imobilisasi leher dari kerusakan lebih lanjut. Komplikasi lain yang harus diwaspadai adalah kesulitan pernapasan atau kardiovaskular, pembentukan bekuan darah vena dalam di tangan dan/atau kaki, dan retensi urin atau tinja." sambung Dr Gurneet Singh Sawhney.

Dia menjelaskan, “Jika diperlukan, injeksi kortikosteroid juga diberikan dalam waktu delapan jam setelah cedera karena membantu meningkatkan aliran darah, menjaga fungsi saraf dan mengurangi peradangan. Pasien diimobilisasi menggunakan traksi, kawat gigi khusus dan kerah leher yang lembut untuk menstabilkan atau menyelaraskan tulang belakang."

"Para dokter melakukan operasi untuk menghilangkan benda asing, potongan tulang, patah tulang belakang atau herniasi diskus atau bekuan darah, seperti yang terdeteksi atau untuk menstabilkan tulang belakang dan mencegah deformitas dan rasa sakit di kemudian hari." jelasnya.

"Penting untuk diingat bahwa kerusakan sumsum tulang belakang tidak dapat diubah. Oleh karena itu, perawatan berfokus pada pencegahan kerusakan lebih lanjut dan memastikan bahwa pasien kembali ke kehidupan yang aktif dan produktif.” tutup Dr Gurneet Singh Sawhney.