Salah satu contoh dari ini adalah misalnya ada seorang suami yang sakit-sakitan ingin melakukan amal sebelum meninggal dunia. Dia ingin melakukan amal sedekah ini sebagai bekal untuknya di akhirat kelak.
Sang suami telah berencana untuk meminta istrinya agar menyerahkan warisan bagiannya kepada fakir miskin. Namun, seperti yang telah disebutkan di atas, hal ini kurang tepat. Bahkan, Buya Yahya menyebut urusan warisan seperti ini merepotkan.
“Lebih baik bersedekah atau berbuat baik dengan Anda (sendiri). Berwasiat ini merepotkan orang yang diwasiati,” ungkap Buya Yahya.
Menyedekahkan harta wasiat ini, selain merepotkan orang lain dan menunda waktu, bisa saja malah berakhir tak baik. Jangan sampai orang yang kita percayai untuk mengurus wasiat malah menyalahgunakan wasiat itu dan digunakan untuk keuntungan pribadi.
