Transformasi Digital Sebagai Kunci Utama Pada Era Revolusi Industri

Transformasi Digital
Transformasi Digital (Foto : Ilustrasi-Pixabay)

Sedangkan definisi lainnya yang lebih teknis seperti yang dikemukakan oleh Kagermann dan kawan-kawan (2013), bahwa Revolusi Industri 4.0 ialah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) & Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses industri yang mencakup proses manufaktur, logistik dan juga proses lainnya.

Revolusi Industri 4.0 dimulai dari perkembangan revolusi industri 1.0, 2.0, dan 3.0 di mana fase industri ini merupakan real change dari perubahan yang telah ada. Industri 1.0 ditandai dengan proses mekanisasi produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia, lain hal dengan industri 2.0 ditandai dengan produksi massal dan standarisasi mutu, sedangkan industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot, serta industri 4.0 ditandai dengan cyber fisik berbasis internet of things (Hermann et al (2015) dan Irianto (2017)).

Industri 4.0 atau revolusi industri keempat merupakan istilah yang umum digunakan untuk tingkatan perkembangan industri teknologi di dunia. Untuk tingkatan keempat ini, dunia memang fokus kepada teknologi-teknologi yang bersifat digital.

Di Indonesia revolusi industri generasi keempat didorong oleh Kementerian Perindustrian, tujuannya agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain di bidang industri, sehingga Indonesia wajib mengikuti tren yang tengah terjadi. Di era revolusi industri 4.0, kebutuhan manusia lebih cepat didapat karena peran sistem internet yang sudah dibangun sebelumnya.

Revolusi Industri 4.0 juga erat kaitannya dengan istilah Transformasi Digital. Transformasi Digital sendiri diberi makna sebagai suatu perubahan yang ditimbulkan sebagai akibat penerapan teknologi digital di seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Transformasi digital hadir sebagai salah satu solusi untuk mendorong pemulihan kondisi ekonomi Indonesia pasca-pandemi. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana teknologi digital menjadi salah satu elemen kunci yang dapat mengupayakan pertumbuhan berkelanjutan.

Bentuk komitmen Indonesia dalam transformasi digital ini tertuang dalam peta jalan (roadmap) Making Indonesia 4.0. Peta jalan ini memuat sejumlah langkah strategis untuk mempersiapkan Indonesia di era Industri 4.0. Selain itu, peta jalan ini menjadi acuan untuk mengkolaborasikan elemen pemerintah, pelaku industri, hingga akademisi.

Tak dapat dipungkiri, Covid-19 menjadi chief transformation officer paling sukses sejagad raya yang berhasil memaksa seluruh dunia untuk mempercepat gerak transformasi digital. Dampak dari pandemi ini pun memengaruhi pencapaian sasaran RPJMN 2020-2024.