Inspiratif, Inilah Cara Menanam Sayur dengan Urban Farming

Inspiratif, Inilah Cara Menanam Sayur dengan Urban Farming (Foto antvklik-Edy)
Inspiratif, Inilah Cara Menanam Sayur dengan Urban Farming (Foto antvklik-Edy) (Foto : )
Pemanfaatan lahan kosong sekitar rumah untuk urban farming (pertanian perkotaan) kini tengah digencarkan Pemkot Malang, Jawa Timur.
Selain terobosan karena terbatasnya lahan pertanian di Kota Malang, hasil panennya diharapkan dapat memenuhi ketahanan pangan keluarga. Seperti yang dilakukan oleh warga RW 09, Kel. Tlogomas, Kota Malang yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah sekitar rumahnya untuk menanam sayur-mayur. Ada berbagai jenis tanaman sayur dan buah yang ditanam dengan memanfaatkan sumber daya lokal sebagai media tanamnya. Seperti tomat, seledri, pakcoy, phon turi, kangkung sawi, cabai dan lain-lain.
Kurniatun Hairiah salah satu penggiat aksi ini mengatakan, media tanam yang digunakan untuk urban farming sangat sederhana. Yakni hanya campuran tanah, sekam dan kotoran kelelawar dengan perbandingan 2:4:4. “Efisiensi penggunaan lahan sekitar rumah meningkat tanpa merusak lingkungan, justru merestorasi lingkungan. Daur ulang sampah organik menjadi kompos meningkat dan produk yang diperoleh juga sehat,” ujar Kurniatun, Jum'at (22/10/2021). Tanaman yang ditanam pun, kata dia, selain sehat karena organik, juga meningkatkan kualitas lingkungan. Misalnya, pohon turi atau sesbania grandifloria menjadi penambat nitrogen bebas dari udara. Bunganya enak dimakan sebagai sayuran serta mengandung banyak vitamin dan bermanfaat untuk tubuh. “Ini untuk menghindari over production satu jenis sayur, maka pemilihan jenis dan jadwal penanamannya pun perlu diatur tidak serentak untuk semua warga,” sambungnya. Keanekaragaman jenis sayur yang ditanam warga perlu banyak variasi agar semangat makan sayur tetap terjaga. Ia menambahkan selain perawatan dalam urban farming salah satu langkah yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran adalah proses pembibitan tanaman. “Melalui urban farming, lingkungan jadi sehat dan lebih indah. Keluarga pun sehat, dengan kegiatan ini menstimulir warga untuk lebih giat bergerak dengan sinar matahari cukup. Interaksi sosial masyarakat perkotaan juga semakin sehat karena dengan kegiatan ini bersama-sama berkarya dan berbagi dengan tetangga,” tandasnya. Edy Cahyono | Malang, Jawa Timur