Tahap Pertama Tottenham Hotspurs Potong Gaji Staf Non-Pemain 20 Persen

Tottenham Hotspurs Pemain dengan penonton
Tottenham Hotspurs Pemain dengan penonton (Foto : )
Tahap pertama Tottenham Hotspurs potong gaji staf non pemain 20 persen akibat dihentikannya kompetisi Liga Premiers.  Pemotongan Gaji pemain dan pelatih akan dilakukan Spurs di tahap kedua.
Dihentikannya kompetisi Liga Primer Inggris oleh FA membuat klub mulai kesulitan meraih pendapatan untuk memutar roda organisasi. Kebutuhan yang paling mendesak adalah pembayaran gaji pemain, pelatih dan staff non pemain setiap bulan.Disisi lain pihak FA belum mengizinkan pihak klub untuk melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih secara sepihak dalam sisuasi force majeur akibat Pandemi virus Corona seperti saat ini. Beberapa klub Liga Inggris sudah mulai melakukan pemotongan gaji untuk mencegah kebangkrutan, diantaranya Newcastle United dan Tottenham Hotspurs.Langkah pertama yang bisa dilakukan oleh Tottenham Hotspurs untuk menyelamatkan keuangan klub saat kompetisi dihentikan adalah dengan melakukan pemotongan gaji karyawan non pemain.[caption id="attachment_301115" align="alignnone" width="900"]
Tootenham Hotspurs Daniel Levi Liga Inggris Manajemen Tottenham Hotspurs mulai melakukan pemotongan gaji tahap pertama kepada karyawan Non Pemain sebesar 20 persen terkait keputusan FA menghentikan kompetisi Liga Inggris . (Foto : Tottenham Hotspurs)[/caption]Tottenham Hotspurs resmi melakukan penyesuaian gaji untuk 550 staf non-pemain dan pelatih sebagai imbas Pandemi Virus Corona yang membuat kompetisi liga Inggris dihentikan sementara.Chairman Spurs Daniel Levy menjadi salah satu pimpinan klub yang dipotong gaji demi menjaga kelangsungan roda keuangan klub. Kebijakan ini berlaku untuk dua bulan atau pada April dan Mei 2020, dengan catatan keputusan selanjutnya masih bergantung pada situasi dan kondisi di Inggris.“Operasional klub sedang tidak efektif. Sejumlah fans kami mungkin akan kehilangan pekerjaan,” kata Levy dalam rilis di situs resmi klub, Selasa (31/3).Selain masalah dengan pemasukan dari supporter karena tidak ada pertandingan, pihak sponsor klub juga mulai kebingungan untuk mencairkan dana mereka, sementara promosi tidak bisa berlanjut karena FA menghentikan kompetisi.[caption id="attachment_301116" align="alignnone" width="900"] Liga Premiers Tottenham Hotspurs Hugo Llorys Manajemen Tottenham Hotspurs menunggu kepastian dari FA sebelum melakukan pemotongan gaji pemain dan pelatih di tahap kedua, akibat dihentikannya kompetisi Liga Premiers dampak dari Pandemi Virus Corona. (Foto : Tottenham Hotspurs)[/caption]“Sponsor kami khawatir tentang bisnis mereka, dan mitra kami tidak memiliki kepastian kapan kami bisa bermain. Sementara itu, klub tetap memiliki tanggungan sampai ratusan juta poundsterling,”  kata Daniel Levy.Manajemen klub Hotspurs mulai mempertimbangkan untuk melakukan pemotongan gaji kepada para pemainnya untuk bolan April hingga selanjutnya sambil menunggu kepastian konpetisi Liga Premiers akan digelar kembali. Mereka akan mencontoh klub klub besar di Italia, Jerman dan Spanyol yang sudah melakukan pemotongan gaji para pemainnya untuk menjaga kebangkutan.“Beberapa klub di dunia seperti Barcelona, Bayern Munich, dan Juventus sudah mengambil langkah untuk meminimalisasi pengeluaran. Kini giliran kami yang harus mengambil langkah sulit itu demi menjaga pekerjaan semua pihak, yakni dengan mengurangi gaji sebanyak 20 persen untuk 550 staf non-atlet selama periode April dan Mei,” kata Daniel Levy.Berbeda dengan Spurs, klub raksasa Spanyol Barcelona bahkan sudah memotong gaji skuad utama mereka hingga 70 persen. Namun karena aturan di Liga Primer Inggris yang bbelum mengijinkan klub memotong gaji pemain dan pelatihny membuat kebijakan penyesuaian gaji bagi pemain dan pelatih belum bisa diterapkan saat ini.“Kami berharap diskusi di antara pihak Premier League, PFA [Asosiasi Pesepakbola Profesional], dan LMA [Asosiasi Manajer Liga] membuat para pemain dan pelatih juga dapat melakukan hal yang sama,” tambah Levy.Pemotongan gaji karyawan non pemain di Liga Inggris sebelumnya, dilakukan oleh Newcastle United yang menjadi klub EPL pertama yang menerapkan kebijakan pemotongan gaji sebesar 20 persen untuk bulan April dan Mei 2020.