Mantan Manusia Tercepat di Asia Telah Berpulang

purnomo
purnomo (Foto : )
Kabar duka datang dari dunia olahraga Indonesia. Mantan atlet atletik yang pernah membawa Merah-Putih dalam ajang Olimpiade Los Angeles 1984, Purnomo, meninggal dunia dalam usia 56 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (15/2) pagi.Bernama lengkap Purnomo Muhammad Yudhi, pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 12 Juli 1962, itu diketahui sudah beberapa kali menjalani kemoterapi setelah lama bergulat dengan penyakit kanker kelenjar getah bening.Dalam kariernya di dunia atletik, Purnomo, mantan atlet nasional Indonesia untuk nomor-nomor lari jarak dekat ini, pernah mengharumkan nama Indonesia di beragam kejuaraan Asia dan dunia. Pada 1984 di Olimpiade Los Angeles, ia jadi wakil Asia pertama di semifinal 100 meter putra. Kendati tak meraih medali ia saat itu mampu mematahkan rekor idolanya, Mohammad Sarengat, dengan catatan waktu 10,30 detik. Catatan inilah yang membuatnya dijuluki manusia terceptat di Asia. Rekor tersebut baru bisa dipecahkan Mardi Lestari di PON 1989 Jakarta dengan catatan waktu 10,20 detik.Setahun sebelumnya, di Kejuaraan Dunia IAAF di Helsinki 1983, Purnomo juga jadi satu-satunya wakil Asia di final 100 meter putra. Ia finis di urutan keempat.Prestasi tertingginya diraih di Kejuaraan Atletik Asia 1985 di Jakarta. Saat itu ia merebut dua emas di nomor 100 dan 200 meter putra. Ia juga meraih perak di kejuaraan yang sama. "Ketika Purnomo  tampil di semifinal Olimpiade Los Angeles 1984, saya ikut berteriak, menyemangati dan ikut bangga ketika ia menyentuh garis finis, setelah menyelesaikan lari 100 meter, nomor paling bergengsi di lintasan atletik. Di LA Purnomo satu-satunya pelari Asia; di sana ada Allan Wells, pelari Inggris, peraih emas Olimpiade Moskwo 1980, Ray Stewart (Jamaika) dan Jose Javier Arquel dari Spanyol, sebelum  ditunggu Carl Lewis di semifinal," kisah Wartawan olahraga senior Yon Muis.Purnomo, legenda atletik yang dikenal sebagai manusia tercepat di Asia ini, menerjuni olahraga atletik khususnya lari karena terinspirasi kesuksesan Mohammad Sarengat, pelari legendaris Indonesia lain yang juga berasal dari keluarga sederhana namun mampu berprestasi di tingkat internasional. Purnomo mengikuti kejuaraan atletik antarpelajar pertama kali saat kelas tiga SMA. Pada saat itu ia berlomba dengan hanya hanya mengenakan kaus kaki karena tak mampu membeli sepatu. Sebagai sprinter, ia meraih medali emas lari 100 meter putra di Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985, beberapa kali di SEA Games, dan satu-satunya pelari Asia yang lolos semifinal lari 100 meter putra di Olimpiade 1984 Los Angeles.Purnomo menikahi R.Ay. Endang Irmastiwi dan dikaruniai empat orang anak laki-laki. Setelah mundur dari lintasan, ia aktif di organisasi olahraga yang mengurus mantan atlet-atlet Olimpiade Indonesia.(dari berbagai sumber)