Seperti Messi dan Ronaldo, Pemain Liga 1 Ramai-ramai Rela Potong Gaji

Striker klub Liga 1 Madura United, Alberto Goncalves bisa memahami jika gaji pemain dipotong klub selama kompetisi Liga 1 dihentikan
Striker klub Liga 1 Madura United, Alberto Goncalves bisa memahami jika gaji pemain dipotong klub selama kompetisi Liga 1 dihentikan (Foto : )

Pandemi Covid-19 memaksa musim sepakbola harus terheti di seluruh dunia, termasuk di kompetisi Liga 1 2020 yang baru masuk pekan ketiga. Tak adanya pertandingan memaksa klub-klub mencari cara untuk menekan biaya mereka musim ini, salah satunya dengan melakukan pemotongan gaji para pemainnya.

PSSI langsung memutuskan kalau klub-klub boleh membayarkan gaji pemain maksimal 25 persen untuk periode Maret-April-Mei karena penundaan kompetisi hingga Juni mendatang, dan berpeluang untuk diperpanjang jika wabah Covid-19 belum juga usai.

Ternyata langkah ini diterima dengan baik oleh sejumlah klub dan pemain yang menggantungkan pendapatan dari bermain sepak bola. Seperti Persik Kediri yang akhirnya telah mendapat mekanisme pembayaran gaji pemain selama masa force majeure.

Para pemain bersedia menerima 25 persen gaji dari pihak manajemen setelah melewati musyawarah bersama dan bukanlah keputusan sepihak. Keputusan pengurangan gaji juga diterima oleh striker Madura United (MU), Alberto Goncalves.

Beto bisa memahami jika gaji pemain dipotong klub selama kompetisi Liga 1 dihentikan. Menurutnya, itu harus diterima setiap pemain karena kompetisi dalam keadaan force majeure.

Striker berusia 39 tahun ini berharap, semua akan kembali membaik. Dia tentunya sudah rindu untuk beraksi di lapangan. Aturan pemotongan gaji untuk para pemain Liga 1 juga diterima oleh Osas Saha.

Penyerang naturalisasi berdarah Nigeria kepunyaan PSM Makassar ini mengaku mengerti dengan situasi bahwa setiap klub minim pemasukan. Lain hal lagi dengan Gunawan Dwi Cahyo.