Kabur Dari Karantina Corona, Luka Jovic Terancam Dijual Madrid dan Dipenjara

Luka Jovic terancam dijual Real Madrid dan dipenjara di Serbia usai meninggalkan karantina virus corona
Luka Jovic terancam dijual Real Madrid dan dipenjara di Serbia usai meninggalkan karantina virus corona (Foto : )
Striker Real Madrid, Luka Jovic, menjadi sorotan karena kepulangannya ke Serbia dari Spanyol. Luka Jovic dilaporkan telah melanggar perintah klub yang mengharuskannya untuk mengikuti karantina virus corona selama 14 hari.
Mantan pemain Eintracht Frankfurt itu nekat untuk kembali ke kampung halamannya di Serbia dengan alasan hendak menjalani karantina di rumahnya sendiri sekaligus menghadiri ulang tahun salah seorang teman wanitanya.Dia mengklaim sudah mendapatkan izin resmi dari tim medis Spanyol dengan surat medis khusus. Padahal, semua klub Spanyol waktu itu meminta seluruh pemain dan stafnya untuk melakukan karantina selama 14 hari.Manajemen El Real memang mengizinkannya, namun dengan syarat tak boleh kemana-mana. Hal ini membuat Jovic terancam akan dijual kubu Los Blancos di bursa transfer musim panas mendatang ke Chelsea atau Tottenham Hotspur.Selain terancam dijual raksasa La Liga, Luka Jovic juga terancam dibui. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic meminta kepada pihak keamanan untuk menangkap dan memenjarakan sang pemain jika berani keluar dari apartemennya.Perintah itu dikeluarkan Vucic lantaran kesal dan khawatir Jovic membawa virus corona dari Spanyol ke Serbia, karena negara tersebut menjadi salah satu kawasan di Eropa yang sangat berdampak akan virus Covid-19 itu. Apalagi, Jovic seharusnya kini masih berada di Madrid dan mengkarantina diri.Sebelumnya pemain klub basket Madrid positif terjangkit virus corona. Tim sepakbola dan basket Madrid diketahui saling berbagi fasilitas olahraga di Valdebebas.Di Madrid, Jovic memang kurang bersinar. Pemain 22 tahun itu baru bermain 24 kali dan membuat 2 gol. Padahal di Frankfurt, ia bisa membuat 27 gol dari 48 penampilan dalam semusim.