Hukuman yang Bakal Diterima Indonesia Dari FIFA Pasca Rusuh di GBK

Hukuman yang Bakal Diterima Indonesia Dari FIFA Pasca Rusuh di GBK
Hukuman yang Bakal Diterima Indonesia Dari FIFA Pasca Rusuh di GBK (Foto : )
Indonesia terancam hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) karena ulah suporter mereka. Suporter Timnas Indonesia dilaporkan berulah saat menjamu Malaysia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9).
newsplus.antvklik.com-
Suporter Indonesia melakukan intimidasi dengan aksi pelemparan benda-benda seperti besi, botol, dan suar (flare) kepada suporter Malaysia (Ultras Malaya) dilanjutkan dengan upaya beberapa pendukung Indonesia yang coba memasuki tribun pendukung Malaysia.Kericuhan tersebut sempat menunda pertandingan selama 10 menit di babak kedua, namun berhasil dilanjutkan. Harimau Malaya berhasil mencuri kemenangan 3-2 berkat gol di masa injury time.Seruan untuk FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia lantas disuarakan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq, yang ikut menjadi korban dari kericuhan. Pria berusia 26 tahun itu harus diungsikan dari Tribun Barat GBKSyed Saddiq menjelaskan, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) akan melakukan protes resmi kepada induk olahraga sepakbola dunia (FIFA) atas perlakuan suporter Indonesia sepanjang pertandingan. Ia menegaskan, kekerasan tidak dibenarkan dalam dunia olahraga.“Saya diberitahu FAM bahwa mereka akan membuat aduan resmi kepada FIFA. Saya juga akan membuat laporan resmi kepada Pemerintah Indonesia dan kolega saya di Menpora,” kicau Syed Saddiq di akun Twitter, Jumat (6/9/2019).Meski Menpora Imam Nahrawi sudah mengeluarkan pernyataan maaf atas insiden tersebut. Tapi kemungkinan Indonesia terkena hukuman dari FIFA sangat besar.Jika menengok kasus serupa yang juga pernah dialami Malaysia 5 Oktober 2015 lalu, Indonesia bisa saja terkena hukuman pertandingan tanpa penonton saat menghadapi Thailand pada 10 September mendatang. Tidak itu saja sanksi berupa denda uang yang sangat besar juga bisa didapatkan Indonesia.Malaysia pernah dikenai sanksi oleh FIFA, akibat kerusuhan yang dibuat suporternya yang rusuh di laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona asia, kontra Arab Saudi. Alhasil laga saat itu ditangguhkan, dan Arab Saudi diberi kemenangan 3-0 oleh FIFA. Tak hanya itu, laga kandang Malaysia berikutnya melawan Uni Emirat Arab, 17 November 2015 dimainkan tanpa penonton.FIFA juga menghukum FAM atau asosiasi sepakbola Malaysia, denda sebesar 40,000 Swiss Francs atau lebih dari 573 juta rupiah.Kejadian berlangsung saat  Arab Saudi unggul 2-1 di penyisihan grup A, yang berlangsung di Shah Alam Stadium, Selangor 8 September 2015. Memasuki tiga menit terakhir, laga terhenti akibat fans melempar kembang api dan flare ke dalam lapangan.Seluruh pemain kedua tim langsung berlari ke tepi lapangan di tengah kepulan asap. Pertandingan ditunda, dan laporan pertandingan langsung disampaikan kepada FIFA.Disinyalir aksi suporter terjadi karena Malaysia turun ke peringkat 171 ranking FIFA, dan berada di dasar klasemen grup, usai ditekuk Uni Emirat Arab dengan skor 0-10. Kekalahan itu berujung pengunduran diri Pelatih Dollah Salleh.Berkaca dari sanksi Malaysia ini, bukan tidak mungkin hukuman serupa dari FIFA mungkin juga akan diterima  Indonesia dalam beberapa pekan ke depan. Terlebih, PSSI tengah mengajukan pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Bukan tidak mungkin kericuhan akan menggagalkan upaya Indonesia menjadi tuan rumah. (Berbagai Sumber)