Gara-gara Kenakan Jilbab, Pelari Ini Didiskualifikasi

noor
noor (Foto : )
Seorang pelari didiskualifikasi dari perlombaan karena mengenakan jilbab. Ia kini berjuang untuk membuat aturan itu diubah.Adalah Noor Alexandria Abukaram, pelari berusia 16 tahun yang bermukim di negara bagian Ohio, jadi sorotan publik karena didiskualifikasi lomba lari lantaran mengenakan jilbab.
Awalnya, Noor yang tinggal di pinggiran kota Toledo, Ohio menjalani kehidupan sebagai seorang remaja Amerika biasa.Noor kemudian ikut lomba lari, mewakili SMA negeri setempat, Northview High School. Tetapi pada 19 Oktober lalu, setelah menyelesaikan lomba lari 5 kilometer, ia memperhatikan ada sesuatu yang tidak biasa."Saya mengikuti lomba lari dengan catatan waktu pribadi terbaik ketika itu dan menyelesaikan pertandingan. Saya mencari catatan individual saya dan nama saya tidak ada di sana. Jadi saya bertanya ke teman-teman perempuan di tim saya yang tidak ikut berlomba dan memberitahu mereka nama saya tidak ada di sana," kata Noor."Tapi mereka mengatakan saya telah didiskualifikasi. Saya jadi bertanya-tanya, kenapa? Lalu mereka melihat kepada saya tanpa tertawa dan mengatakan, ‘karena jilbabmu.’ Ketika itu, hati saya hancur. Saya tak bisa merasakan apapun lagi. Saya malu, Saya melangkah pergi dan menangis," katanya lagi.Menanggapi hal tersebut, Yolanda Melendez, ibunda Noor mengaku sedih."Memilukan. Berat sekali. Ini merupakan momen sulit sebagai orang tua untuk mengikuti langkah Noor. Dalam hal ketenangannya; dalam caranya memaafkan dan Anda tahu, ia menyayangi timnya dan ia menerimanya,” kata Yolanda.

Surat Dispensasi

Menurut Asosiasi Atletik SMA Ohio (OHSAA), siswa dapat berlari dengan mengenakan jilbabnya asalkan mereka menyerahkan surat dispensasi untuk itu.Noor sendiri telah bertanding dalam enam perlombaan pada musim ini tanpa menghadapi masalah, meskipun tidak menyerahkan surat dispensasi tersebut. Ia mengatakan para ofisial tidak segera membahas masalah jilbabnya setelah pertandingan usai.Sementara para ofisial lomba memberitahu Noor, pelatihnya tidak mengisi dengan tepat formulir yang diperlukan. Yang jelas, baru kali inilah panitia perlombaan memutuskan untuk memberlakukan aturan tersebut. Kebijakan ini telah membuat anggota tim larinya juga terpukul.Menurut saya, peraturan itu harus diubah karena ini tidak adil bagi siapapun dan saya pikir ini tidak boleh terjadi pada orang lain," kata Sydney Gfeoo, salah seorang rekan satu tim Noor.Sekolahnya kemudian menyerahkan surat dispensasi yang diperlukan dan Noor kini bebas untuk berlari dengan mengenakan jilbab. Akan tetapi kerusakan telah terjadi.“Waktu pelatih memberitahu saya soal itu, saya bertanya-tanya, apa maksudnya saya harus menandatangani surat dispensasi untuk berlomba? Mereka tidak perlu menyediakan sesuatu pun yang spesial untuk saya," kata Noor kepada harian New York Times."Saya tidak mengalami disabilitas apapun. Saya hanya berlari seperti yang lainnya. Ketika ia mengatakan itu, saya tidak berpikir mengapa pelatih melakukan itu. Saya hanya berpikir, mengapa kita sampai melakukan ini?" kata Noor.

Hak Dilanggar

Dalam postingannya di akun Facebook, Noor mencurahkan isi hatinya karena merasa hak-haknya sebagai atlet telah dilanggar.“Saya seharusnya tidak perlu mendapat surat dispensasi yang ditandatangani OHSAA agar saya diizinkan berlomba dengan jilbab yang saya kenaikan,” ujarnya“Mereka secara terbuka mendiskualifikasinya. Saya yakin mereka harus memiliki keberanian untuk secara terbuka tampil dan memberitahunya bahwa mereka keliru," kata Yolanda Melendez.Ketika ditanya wartawan mengenai rencana jangka panjangnya dalam 5 atau 10 tahun mendatang, Noor menjawab, ia membayangkan dirinya tetap bergabung dalam tim olahraga di perguruan tinggi, baik dalam cabang lari maupun sepak bola, olahraga yang ia tekuni sekarang ini.Noor meyakini insiden itu memberinya pijakan untuk angkat suara dan membuat peraturan mengenai pengajuan dispensasi semacam itu diubah.“Mereka mengenakannya karena mereka harus mengenakannya dan mereka suka mengenakannya," kata Noor lagi.Tim Stried, Direktur Informasi Asosiasi Atletik SMA di Ohio kepada USA Today mengatakan, tidak lama setelah insiden itu, organisasinya telah mengevaluasi peraturan. Mereka juga mempertimbangkan pembatalan ketentuan mengenai surat dispensasi.Peraih medali perunggu Olimpade dalam cabang olahraga anggar Ibtihaj Muhammad menjadi atlet Olimpiade Amerika pertama yang mengenakan jilbab, sewaktu ia bertanding dalam Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.Ibtihaj memposting dukungannya bagi Abukaram melalui akun Instagramnya, tidak lama setelah tersiar kabar mengenai didiskualifikasinya pelari muda itu.VOA Indonesia