Hadapi Covid-19, Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade Tokyo Minta Peralatan Virtual

Antisipasi Covid-19, Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade Tokyo minta peralatan virtual trainning dan gym
Antisipasi Covid-19, Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade Tokyo minta peralatan virtual trainning dan gym (Foto : )
Wabah virus Corona atau Covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia menghentikan seluruh kegiatan olahraga. Bukan hanya single even nasional dan internasional tertunda tetapi pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang semula tahun 2020 diundur menjadi tahun 2021. Dampak lainya pun terjadi pada program latihan Tim Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade.
Menghadapi situasi di tengah Covid 19, Pelatih Kepala Tim Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade, Dadang Haries Poernomo mencoba membuat strategi dalam mempertahankan kondisi atlet balap sepeda. Apalagi, adanya imbauan dari Menpora Zainudin Amali agar seluruh kegiatan pelatnas tidak melakukan latihan di ruang publik demi menjaga kesehatan dan keselamatan para insan olahraga."Ya, kita memang dituntut harus lebih kreatif di tengah wabah Covid 19 sehingga program latihan pelatnas balap sepeda Olimpiade bisa tetap berjalan dan kondisi fisik anak-anak bisa dipertahankan. Dan, kita juga harus mengikuti instruksi Kemenpora sehingga kesehatan dan keselamatan atlet pelatnas bisa tetap terjaga," kata Dadang yang dihubungi melalui telepon selular,  Minggu (12/4/2020).Pelatnas Balap Sepeda Olimpiade yang dilakukan di dua daerah Jawa Timur tetap berjalan hingga saat ini. Yakni, Malang untuk nomor Track dan Banyuwangi untuk BMX. Hanya saja, kata Dadang, mereka lebih banyak menjalankan latihan indoor dalam upaya mengantisipasi Covid 19. Khusus pebalap nomor Track menjalani latihan di Hotel Elios dan pebalap BMX di Hotel Selamet."Khusus pebalap BMX itu memang tidak bisa sepenuhnya latihan Indoor. Mereka butuh latihan di Sirkuit BMX untuk melatih skillnya. Yang pasti,  saat mereka latihan tidak boleh ada pebalap BMX lain dan juga masyarakat yang biasa datang menyaksikan. Ini sesuai anjuran pemerintah dalam upaya mengantisipasi Covid 19," jelasnya.Latihan di Indoor itu, diakui Dadang, memang tidak maksimal. Makanya, dia akan mengajukan pembalian fasilitas virtual trainning dan juga peralatan gym untuk menunjang program latihan baik nomor Track maupun BMX."Peralatan virtual trainning itu sudah digunakan pebalap sepeda dunia khusus nomor Track yang  menjalani latihan indoor.  Keberadaan virtual trainning itu bukan hanya bisa  menghilangkan kejenuhan tetapi juga mendukung peningkatan prestasi para pebalap khusus nomor Track," ujarnya."Dengan peralatan virtual trainning yang terkoneksi dengan internet itu para pebalap track bisa mengikuti program latihan seperti dijalankan pebalap luar negeri dan juga bisa mengikuti lomba-lomba yang ada. Hanya saja. kita tinggal memilih lomba mana yang diikuti sesuai kemampuan pebalap pelatnas Olimpiade. Lomba itu punya level A hingga E," tambahnya.Sedangkan pengajuan pembelian peralatan gym untuk pebalap nomor Track dan BMX itu, kata Dadang, memang harus dilakukan. Pasalnya, area gym baik di Malang maupun Banyuwangi sudah tidak beroperasi di tengah Covid-19."Kita sangat membutuhkan peralatan  gym karena selama ini menggunakan gym yang ada di Malang dan Banyuwani. Peralatan itu kan bisa digunakan secara bergantian para pebalap pelatnas Olimpiade baik nomor Track maupun BMX," ujarnya lagi.