Barito Putera Revisi Kontrak Pemain Akibat Penundaan Jadual Kompetisi

Barito Putera Akan Revisi Kontrak Pemain
Barito Putera Akan Revisi Kontrak Pemain (Foto : )
Barito Putera revisi periode kontrak pemain akibat penundaan jadual kompetisi Liga 1. Pemotongan gaji pemain sebesar 75 persen sesuai keputusan PSSI sempat membuat pemain terkejut
.Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei 2020. Bersamaan dengan keputusan tersebut PSSI juga memutuskan kewajiban klub untuk tetap membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak selama libur kompetisi akibat penyebaran virus Corona.Manajemen Barito Putera berencana merevisi periode kontrak pemain dan pelatih setelah PSSI menyatakan status force majeure dari Maret hingga Juni yang membuat Liga 1 2020 dihentikan untuk sementara.Wakil Manajer Barito Putera M. Iksan Kamil mengatakan, mereka akan mengikuti keputusan terkait gaji 25 persen dari nilai sebelumnya selama periode force majeure. Sementara periode kontrak masih belum ditentukan, karena manajemen ingin melihat perkembangan situasi dan kondisi.“Kami tentu akan patuh dan menjalankan instruksi dari federasi, yakni PSSI. Kami akan komunikasikan juga ke pemain, pelatih dan ofisial. Sejauh ini memang belum ada, tapi secepatnya akan kami komunikasikan,” kata Ikhsan Kamil seperti yang dilansir laman resmi klub.Ketika ditanya apakah PSSI memberikan kompensasi kepada klub dalam situasi force majeure akibat Pandemi virus Corona saat ini, Iksan Kamil menyatakan belum ada. Bahkan Subsidi dari PT LIB untuk setiap klub untuk bulan Maret 2020 belum ada kejelasan.“Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Tapi dengan kondisi seperti ini, kita semua harus bisa mencari jalan yang paling baik untuk klub dan pemain, pelatih, dan ofisial.” ungkap Iksan Kamil.Disisi lain pemain senior Laskar Antasari Aditya Harlan mengaku terkejut dengan keputusan tersebut. Kendati demikian Aditya percaya Manajemen klub Barito Putera akan memikirkan cara terbaik untuk mengatasi kondisi saat ini untuk klub, pemain dan official tim.“Pastinya terkejut karena PSSI tidak melibatkan pihak lain dalam hal ini pemain, karena bagaimanapun juga pelaku sepakbola adalah si pemain. Kan tidak semuanya memiliki gaji yang besar, tetapi kita lihat kedepannya seperti apa. Klub juga pasti sedang memikirkan jalan keluarnya, semoga ada win win solutions untuk menghadapi masalah ini,” kata Aditya Harlan.