Atlet Dilarang Latihan Berat Selama Pandemi Covid-19, Apa Alasannya?

atletic
atletic (Foto : )

antvklik Ria Lumintuarso menegaskan bahwa latihan berat sebagaimana yang rutin dilakukan di masa normal tidak bisa dilakukan sembarangan di masa pandemi Covid-19 karena harus dalam pengawasan pelatih. "Kondisi sekarang jangan latihan berat, cukup latihan ringan saja.

Dalam latihan berat ada ukuran yang harus dipakai dan pelatih paham dengan hal itu. Latihan ringan pun ada tipsnya. Pelatih tetap punya kewajiban untuk membimbing," kata Ria, yang juga aktif sebagai dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini.

Menurut dia, agar latihan ringan bisa berjalan maksimal, baik atlet dan pelatih harus memiliki pranata daring yang memungkinkan proses pengarahan dan konsultasi berjalan dengan lancar. Nantinya, pelatih bisa memberikan paket protokol latihan dari kriteria ringan hingga sedang.

Bentuk latihan yang diberikan pun juga bisa beragam. "Latihan ringan saja, karena yang jadi tujuannya bukan membentuk power tapi lebih ke ketahanan stamina. Ada tipsnya juga supaya tidak gemuk, asupan gizi diperhatikan. Latihan harus tetap berjalan dan pelatih punya kewajiban memastikan semua berjalan efektif," Ria memaparkan.

Sebelumnya, Presiden Komite Nasional Olimpiade (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari menyampaikan bahwa pandemi tidak boleh dijadikan alasan menghentikan pembinaan terhadap atlet nasional. Sebaliknya, pengurus induk-induk organisasi olahraga (PB/PP) harus lebih terpacu dan kreatif untuk mempersiapkan atlet-atletnya agar bisa bersaing untuk meraih hasil terbaik.

"Di sinilah dituntut kreativitas PB/PP dalam menjalankan program pembinaan atlet, dengan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Yang pasti, program latihan dijalankan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet," Okto menjelaskan. "Atlet nasional tidak boleh pasrah dan harus memanfaatkan kesempatan agar bisa meningkatkan prestasinya dalam rangka menghadapi persaingan ke depan," pungkas Okto.