Ketum PSSI Erick Thohir Sebut Keputusan Masa Depan Shin Tae-yong Tergantung Hasil Timnas

Erick Thohir: Soal Masa Depan Shin Tae-yong Tergantung Hasil Timnas
Erick Thohir: Soal Masa Depan Shin Tae-yong Tergantung Hasil Timnas (Foto : Dok. PSSI)

Antv – Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menyebutkan, keputusan masa depan pelatih Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong di tim senior akan tergantung pada hasil yang diperoleh skuad Garuda.

Kontrak Shin Tae Yong bersama tim merah putih bakal berakhir pada Desember 2023. Namun Erick Thohir menyatakan bahwa pelatih asal Korea Selatan itu kemungkinan menukangi timnas di Piala Asia pada Januari-Februari 2024.

"Memang sudah ada pembicaraan dengan beliau bahwa kontraknya habis pada Desember. Kan opsinya perpanjang atau tidak perpanjang tapi kita ada kesepakatan bahwa kita akan persiapkan sampai Piala Asia," kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir usai pelantikan pengurus PSIS di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Diketahui, Shin Tae-yong bakal menahkodai skuad Garuda di beberapa kejuaraan mendatang seperti FIFA match day melawan Palestina dan Argentina pada Juni, dilanjutkan FIFA match day pada September.

Shin Tae-yong juga bakal menjadi juru taktik ketika Indonesia melakoni kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober dan November.

"Kemarin sudah saya sampaikan untuk persiapan tim junior dilatih coach Indra dan senior coach STY. Jadi mereka sedang mempersiapkan timya. Kalau tidak salah, khusus STY, Insyallah 5 Juni seluruh pemain sudah harus berkumpul untuk laga lawan Palestina di Surabaya dan Argentina di Jakarta," ungkap Erick.

Shin Tae-yong telah mengumumkan bahwa timnas Indonesia bakal menjalani pemusatan latihan pada 5 Juni. Namun STY hingga kini belum mengumumkan nama-nama pemain yang dipanggil untuk menjalani FIFA match day pada Juni.

Dalam laga sesuai kalender resmi FIFA itu, rencananya Indonesia bakal menghadapi Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya pada 15 Juni 2023.

Kemudian Timnas Indonesia akan melawan juara dunia Argentina di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 19 Juni.