Terkait Rekomendasi TGIPF, PSSI Berpatok dari Evaluasi Tim Task Force

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama FIFA
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama FIFA (Foto : PSSI)

Antv – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengeluarkan rekomendasi dan kesimpulan agar pengurus jajaran Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.

Rekomendasi itu tertuang dalam kesimpulan laporan TGIPF Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Terkait hal itu, PSSI belum memikirkan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Sebab, induk sepak bola di Tanah Air itu masih menunggu hasil evaluasi tim task force.

img_title
Ketua Umum PSSI bersama Perwakilan FIFA dan AFC. (Foto : PSSI)

Task force adalah tim gabungan antara PSSI, FIFA, AFC, dan pemerintah untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia. Sementara TGIPF merupakan tim bentukan pemerintah untuk menginvestigasi tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, yang telah menyebabkan seratusan orang tewas dan luka-luka.

Dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo, TGIPF menyusun sembilan poin kesimpulan dan rekomendasi. Dua di antaranya, meminta Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan beserta semua anggota Komite Eksekutif (Exco) untuk mundur, dan PSSI diminta menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

"Jadi kalau dari kami, kami menunggu hasil evaluasi dari task force yang akan dibentuk, dan selanjutnya teman-teman media pasti akan diberikan bagaimana hasil evaluasinya," ujar anggota Exco PSSI, Vivin Cahyani, di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, 18 Oktober 2022.

 

Lebih lanjut, Vivin meminta support dari seluruh pecinta sepak bola di Tanah Air agar PSSI bisa berbenah melakukan transformasi.

"Mohon doanya, mohon dukungan buat PSSI. Mohon dukungan juga untuk sepak bola nasional. Mudah-mudahan dengan adanya kejadian ini bukan lagi jadi momen keterpurukan kita, tapi menjadi momen kebangkitan prestasi sepak bola," tutur Vivin.

"Apa yang disampaikan Presiden FIFA, Gianni Infantino bahwa dengan 270.000.000 jiwa, Indonesia harus menjadi bintang, paling tidak di mata regional dan di dunia. Jadi untuk itu saya juga mohon bantuan dari teman-teman media, mohon doa dan suportnya, bahwa apa yang sudah dievaluasikan, apa yang sudah direkomendasikan, itu menjadi tekad PSSI untuk merepormasi total dan melakukan aksi kerja yang nyata," tandasnya.