Wujud Cinta Dan Pengabdian PB Percasi Bangun Museum Catur Indonesia

Ketum PB Percasi Urut adianto dan Eka Putra Wiry
Ketum PB Percasi Urut adianto dan Eka Putra Wiry (Foto : Media PB Perbasi)

Lebih lanjut Utut Adianto menjelaskan sejatinya pembangunan Museum Catur Indonesia telah dimulai sejak 18 September 2022 lalu. "Sebenarnya 18 September kemarin kita ingin groundbreaking tapi karena berbagai tugas dan semua juga sibuk, baru hari ini terlaksana. Tapi pembangunannya dan doa-doanya sudah mulai 18 September. Mudah-mudahan pembangunan Museum Catur Indonesia bisa segera selesai," ujarnya.   

Pada kesempatan yang sama, Dewan Penasihat PB Percasi, Eka Putra Wirya mengatakan pembangunan Museum Catur Indonesia adalah bagian dari langkah-langkah strategis untuk mengembangkan dan memajukan catur Indonesia. Dan tujuan utama dari pembangunan museum ini adalah bagaimana bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak Indonesia untuk menyukai dan menekuni catur.

"Pemain-pemain kita berhasil karena ada sekolah catur. Agar semakin maksimal kita bikin program catur masuk sekolah. Untuk melengkapi kita buat museum. Dengan datang ke museum bisa jadi mereka terinspirasi ingin seperti Utut Adianto. Tentu mereka akan bertanya bagaimana Utut Adianto bisa meraih gelar Grand Master. Bagaimana cara belajarnya. Itulah pentingnya inspirasi," kata Eka Putra Wirya. 

"Ini suatu langkah-langkah strategis yang memang benar-benar, sehingga nanti kita estafet kepemimpinan regenerasinya sudah enak. Kita sudah membentuk pondasi-pondasi. Saya rasa yang penting itunya," imbuhnya.   

Eka Putra Wirya memperkirakan proses pembangunan Museum Catur Indonesia akan rampung dalam waktu 9 bulan. Dengan demikian, jika berjalan sesuai rencana, pada sekitar Juni 2023, Museum Catur Indonesia sudah dibuka dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.

"Kita sih mengharapkan pembangunannya rampung dalam waktu 9 bulan dari sekarang. Namun yang terpenting adalah konten yang akan ditampilkan di Museum Catur Indonesia. Kita mengharapkan kontennya lebih ke modern karena sekarang kan era digital. Agar anak-anak tertarik dan senang. Karena yang susah itu bikin anak-anak senang. Kalau melihat foto dan tulisan-tulisan saja mungkin mereka tidak akan tertarik. Untuk itu kita bikin interaktif games, itu yang sedang kita diskusikan," pungkasnya.