Wujud Cinta Dan Pengabdian PB Percasi Bangun Museum Catur Indonesia

Ketum PB Percasi Urut adianto dan Eka Putra Wiry
Ketum PB Percasi Urut adianto dan Eka Putra Wiry (Foto : Media PB Perbasi)

Antv –Dunia catur di Indonesia kembali menancapkan tonggak sejarah dengan gagasan pembangunan Museum Catur Indonesia. Menandai dimulainya proses pembangunan museum yang mengusung tagline 'Akur Membaur dengan Catur' dilaksanakan acara peletakkan batu pertama atau groundbreaking Museum Catur Indonesia di halaman Gedung Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Rawa Panjang, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (2/10/2022).

Eka Putra Wirya selaku Dewan Penasihat PB Percasi secara simbolis mengawali prosesi peletakan batu pertama Museum Catur Indonesia dengan menaruh bongkahan batu dan adukan semen untuk pondasi. Kemudian dilanjutkan oleh Nita Nathania Wirya dari Manajemen SCUA dan Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto.

Para pengurus PB Percasi dan tamu undangan juga mendapat kehormatan untuk melakukan prosesi peletakan batu pertama Museum Catur Indonesia, yakni Wakil Ketua Umum PB Percasi, Ihshan Sulisto dan Willy M Yosep, Dewan Penasihat PB Percasi, Rusdi Taher, Ketua Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi dan lainnya.   

Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto usai prosesi peletakan batu pertama mengatakan kepada media, pembangunan Museum Catur Indonesia merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan catur Indonesia khususnya PB Percasi yang didirikan pada 17 Agustus 1950.

"Pertama kami bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hari ini tonggak sejarah sedang kita buat yaitu Museum Catur Indonesia. Museum ini desain besarnya adalah menghargai sejarah yang sudah kita perbuat. Mulai dari atlet sampai pengurus, apa saja yang sudah kita perbuat. Dan ke depan, terus untuk melanggengkan tata nilai yang harus kita jaga yaitu persahabatan, persaudaraan dan juga kerja keras," Ujar Utut Adianto yang juga Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.      

Utut Adianto mengapresiasi konsep pembangunan Museum Catur Indonesia yang digagas Dewan Penasihat PB Percasi, Eka Putra Wirya. Menurut Utut Adianto konsep tersebut sangat menginspirasi dan mengedukasi khususnya bagi anak-anak dan generasi muda agar tertarik dan mau menekuni catur.

"Tadi kita dengar saat presentasi ada beberapa konsep yang dihadirkan dalam Museum Catur Indonesia. Ada konsep enjoyment. Jadi bagi orang yang ngantar, bisa santai ada kopi. Tidak melulu yang serius kaya saya Grand Master gitu. Jadi orang tua pun bisa enjoy sehingga membentuk engagement atau keterikatan dan keterkaitan. Terakhir konsepnya menginspirasi. Jadi ini empat nilai yang ingin kita sampaikan dengan berdirinya museum ini," terang Utut Adianto.