Tradisi Shalat Idul Fitri Dua Kali di Keraton Kasepuhan Cirebon

Ilustrasi Shalat Idul Fitri (Photo: VIVAnews)
Ilustrasi Shalat Idul Fitri (Photo: VIVAnews) (Foto : )
Lebaran dirayakan dengan beragam tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Di Keraton Kasepuhan Cirebon, sejumlah rangkaian tradisi dilakukan turun temurun sejak ratusan tahun lalu untuk menyambut hari raya Idul Fitri, diantaranya Shalat Idul Fitri dua kali, dan dikeluarkannya tongkat khutbah peninggalan Sunan Gunung Jati.Tradisi pertama diawali Sultan Sepuh 14, Pra Arief Natadiningrat bersama keluarga mengikuti shalat Idul Fitri di Langgar Agung yang berada di dalam komplek Keraton Kasepuhan Cirebon ini bersama kerabat keraton serta kaum abdi dalem. Tongkat khutbah Sunan Gunung Jati atau Cis pun dikeluarkan dari keraton untuk digunakan khutbah di Langgar Agung ini. Sultan sepuh menjelaskan tongkat khutbah yang dibawa merupakan peninggalan dari Sunan Gunung Jati yang sudah turun temurun sejak ratusan tahun yang lalu.Setelah mengikuti Shalat di Langgar Agung, sultan kemudian kembali mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berada di luar komplek keraton. Tradisi tersebut untuk sultan sepuh ini menjadi tradisi turun temurun yang sudah terjadi ratusan tahun.Usai shalat, sultan kasepuhan kemudian menyaksikan gamelan sekaten yang ditabuh di Siti Inggil keraton kasepuhan, gamelan ini merupakan peninggalan Sunan Gunung Jati yang sudah berusia 600 tahun.Tradisi Idul Fitri di keraton kasepuhan ini berakhir dengan kegiatan open house yang dilakukan sultan sepuh di bangsal Ringgandani keraton kasepuhan. Ribuan warga pun akan mengikuti open house ini.Laporan dari Erfan Septyawan, Cirebon, Jawa Barat