Tertipu Ratusan Juta Rupiah, Korban Arisan Bodong Lapor Polisi

arisan-bodong
arisan-bodong (Foto : )
Penipuan berkedok arisan masih saja terjadi. Kali ini puluhan warga  di Bekasi, Jawa Barat tertipu arisan online bodong. Merasa tertipu hingga kerugian mencapai ratusan juta rupiah saat mengikuti arisan bodong, sejumlah warga Bekasi mendatangi Sentra Pelayan Terpadu Kepolisian Polda Metro Jaya , untuk melaporkan seorang wanita bernama Dessy Supriantini, yang merupakan owner dari arisan online.Dengan ditemani oleh tim kuasa hukumnya, sejumlah warga Bekasi yang tergabung dalam kelompok arisan sandal mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, untuk melaporkan kasus penipuan dan penggelapan dalam arisan online. Modus pelaku arisan online ini beragam untuk menarik minat para korbannya, yang hingga saat ini telah mencapai 3000 member, dari pembagian hasil per 10 hari, berupa logam mulia hingga emas. Dengan pembagian ini  membuat para korbannya tertarik mengikuti arisan online.Kuasa hukum para korban, Menanti Pandjaitan mengatakan, akan mencoba membantu para korban penipuan arisan online ini. “Kerugian per orang bisa mencapai Rp.300 juta, karena dalam enam bulan pertama pelaku selalu memberikan keuntungan, sehingga para korban terus menambah uang arisan tersebut, dengan janji akan melipat gandakan keuntungan, “ ujar kuasa hukum korban, Menanti PandjaitanSementara itu Lenita, yang merupakan salah satu korban menceritakan, dirinya mengikuti arisan tersebut karena ditawari temannya dan tergiur keuntungan yang didapat.  Akhirnya dana miliknya yang berjumlah Rp 350 juta raib dibawa pelaku. Kini ia telah kesusahan karena memiliki banyak hutang , setelah mengajak seluruh anggota keluarganya ikut dalam arisan tersebut.Tak hanya dengan keuntungan, pelaku yang bernama Dessy Supriantini ini juga memberikan baju kepada para member untuk acara kopi darat yang semula akan diadakan di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Namun hingga kini keberadaan pelaku yang terakhir diketahui tinggal di Yogyakarta tak lagi ada kabarnya. Para korban berharap agar kepolisian dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku, agar uang yang telah mereka berikan dapat kembali.Demikian laporan Robin Fredy dari Jakarta.