Teror Bom Mengancam, Jokowi Tetap ke Kabul

5a6928c4c10ae-presiden-joko-widodo-dan-ibu-iriana-tiba-di-bandara-colombo-sri-lanka_663_382
5a6928c4c10ae-presiden-joko-widodo-dan-ibu-iriana-tiba-di-bandara-colombo-sri-lanka_663_382 (Foto : )
www.antvklik.com - Aksi teror bom bunuh diri menggunakan mobil ambulans baru saja mengguncang kota Kabul, Afghanistan, Sabtu (27/01/2018) dengan jumlah korban tewas dinyatakan oleh pihak berwenang menjadi 103 orang. Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Wais Ahmad Barmak, menyebutkan ada 235 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut termasuk polisi juga menjadi korban tewas dan cidera. Kelompok Taliban klaim aksi teror tersebut.Senin subuh waktu setempat, (29/01/2018), sekelompok bersenjata menyerang Akademi Militer Marshal Fahim di Kabul, Afghanistan yang menewaskan lima tentara dan sepuluh tentara lainnya terluka. Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Dawlat Waziri, menjelaskan serangan itu telah berakhir.
"Dua pengebom meledakkan diri mereka dan dua lainnya tewas oleh pasukan kami dan satu orang ditangkap hidup-hidup. Pertempuran telah berakhir namun sayangnya, kami mengalami lima korban tewas dan 10 luka-luka," kata Waziri yang dikutip oleh kantor berita  AFP,  Senin (29/1/2018).Kendati demikian, Presiden Joko Widodo tidak gentar serta bersikeras untuk melanjutkan perjalanan ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/01/2018). Lawatan Jokowi kali ini merupakan kunjungan bersejarah bagi hubungan persahabatan kedua negara setelah kunjungan Presiden Soekarno pada tahun 1961 silam. Hal ini disampaikan oleh akun twitter Sekretaris Kabinet Pramono Anung @pramonoanung. Sedianya, kedua negara akan menindaklanjuti kerjasama bilateral meliputi ekonomi, sosial budaya dan perdamaian.https://twitter.com/pramonoanung/status/957817422320353281 Alasan Presiden Joko Widodo  Presiden Joko Widodo memiliki alasan khusus sehingga tetap bersikeras menuntaskan kunjungan persahabatan ke lima negara di kawasan Asia Selatan meliputi Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Jokowi mendambakan sebuah keseimbangan kekuatan politik baru dan juga mempererat persahabatan global.[caption id="attachment_74752" align="alignleft" width="300"]