Ternate Sokong Malut jadi Lumbung Ikan Nasional

ternate
ternate (Foto : )
www.antvklik.com -
Pelabuhan Perikanan Nasional di Ternate, Halmahera Selatan, berperan besar menyokong Maluku Utara menjadi lumbung ikan nasional. Hal ini sangat dimungkinkan karena produksi tangkapan per bulan mencapai 620 ton.Kapal nelayan yang sandar di pelabuhan mencapai 225 unit armada. Jumlah ini masih jauh dibandingkan potensi perikanan yang ada di perairan Ternate dan Halmahera. Bahkan dibandingkan dengan pelabuhan perikanan di Bitung, Sulawesi Utara, jumlah unit armada laut di PPN Ternate hanya 20 persennya. “Di Bitung kapal nelayan mencapai 1.000 armada lebih. Dari jumlah itu 70 persennya beroperasi di Maluku Utara,” kata Kepala Pelabuhan Perikanan Nasional Ternate Endang Sunaryo A,Pi.PPN Ternate, menurut Endang, tengah menanti investor di sektor industri perikanan untuk mengoptimalkan sumber daya perikanan. Berbagai fasilitas dan kemudahan diberikan untuk memantik minat investor. Salah satunya dengan Peraturan Pemerintah No.75 tahun 2015 tentang sewa lahan di PPN Ternate yang hanya  Rp 4.250 per meter persegi per tahun. Selain itu, akses masuk pelabuhan sudah diperbesar untuk dapat dilalui kontener berukuran 40 feet. 
 Jenis tangkapan atau komoditas primadona di PPN Ternate adalah tuna dan cakalang. Harga tuna sangat menggiurkan bagi investor yakni Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilo untuk kualitas terbaik atau grade a dan b. Sedangkan ikan-ikan plagis kecil dikisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 12.000.Hanya saja, ada kendala yang dihadapi saat ini. Kendala tersebut berupa tidak adanya fasilitas cold storage atau ruang pendingin sehingga mutu ikan dari Halmahera menjadi kalah bersaing. Umumnya nelayan menggunakan teknik ceiling dengan es dan garam. Dengan teknik ini ikan dapat bertahan paling lama tiga hari.  Pengawetan dengan cold storage dapat bertahan hingga satu tahun.“Nelayan akhirnya menjual tangkapan ke Bitung. Selain tidak ada cold storage juga harga jual di Bitung lebih tinggi. Selisih Rp 15.000 dibandingkan di Ternate,” kata Endang.PPN Ternate diuntungkan dengan fishing ground yang cukup dekat yakni hanya berjarak 12 mil atau sekitar 22 kilo meter dari garis pantai untuk ikan target cakalang dan tuna. Sehingga ongkos melaut pun lebih hemat dan ikan yang dijual di PPN Ternate masih dalam kondisi segar.Untuk mendukung pengoperasian cold storage yang membutuhkan daya listrik besar, kata Endang, Ternate sudah surplus listrik sejak beberapa tahun lalu. Karena itu, sudah tidak ada masalah dalam pasokan listrik.Treatment pasokan listrik dan sewa lahan yang murah berhasil berhasil memancing salah satu pemain besar eksportir tuna. Bekerja sama dengan maskapai penerbangan plat merah, perusahaan besar tuna akan mengekspor langsung ke Jepang  yang menjadi salah satu destinasi pasar tuna dunia.