Tanggapi Ijtima Ulama II, Ini Kata Tim Sukses Jokowi

www.antvklik.com- Ijtima Ulama II sepakat mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, dalam Pilpres 2019 mendatang. Terkait hasil Ijtima Ulama II, Sekretaris tim sukses Jokowi Ma'ruf Amin Hasto Kristianto menyatakan menghormati kesepakatan Ijtima Ulama II tersebut sebagai bagian kebebasan berpendapat, berkumpul termasuk untuk menyampaikan aspirasi memberikan dukungan kepada pasangan calon. "Tapi kami tegaskan bahwa Presiden Jokowi dalam kepemimpinannya juga melakukan apa yang menjadi pakta integritas yang dihasilkan dari ijtima ulama II tersebut, di mana Jokowi juga menjalankan program-program keumatan dengan sangat baik sehingga kesatu paduan antara Pak Jokowi dengan Kyai Maruf ini benar-benar mencerminkan keindonesiaan kita,"kata Hasto yang juga Sekjen PDI Perjuangan.Menurut hasto, tindakan Jokowi bukan dalam tataran janji, bukan tataran opini, tetapi sudah dalam wilayah kerja nyata, kerja konkrit untuk rakyat. "Dan itu berdasarkan aspirasi yang juga disampaikan oleh para tokoh tokoh agama,"katanya.Hasto memberikan beberapa contoh, diantaranya penetapan hari santri, sebagai sebuah kesadaran sejarah yang sangat kuat di mana hari santri ini dalam satu nafas dengan peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November."Hari santri pada tanggal 22 Oktober 16, satu nafas yang menunjukkan rasa cinta kepada tanah air Patriotisme yang menyala-nyala dan perjuangan yang tidak pernah mengenal berhenti termasuk untuk kesediaan berkorban bagi bangsa dan negara. Semangat hari santri dan hari pahlawan inilah nanti juga akan ditempatkan di dalam agenda khusus dari tim pemenangan itu sendiri."Selain itu pemilihan Kyai Ma'ruf sebagai cawapres tentunya ke depan juga akan menguatkan kepemimpinan untuk rakyat ini.Sebelumnya, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama,Yusuf Muhammad Martak mengatakan, setelah melalui diskusi panjang dan mendengar masukan dari berbagai tokoh ulama, termasuk Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, mereka mendukung Prabowo-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 mendatang.Laporan Achmad Junaedi dari Jakarta