Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi

Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi
Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme Di Jambi (Foto : )

www.antvklik.com - Dalam rangka menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif dalam penyelenggaraan tahapan Pileg dan Pilpres tahun 2019, Mabes Polri memberikan sosialisasi bahaya radikalisme dan terorisme kepada masyarakat.

Langkah preemtif yang dilakukan, diantaranya kegiatan ceramah, penyuluhan disekolah sekolah, masyarakat, sehingga tidak terpapar paham radikal. Termasuk melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, dan sosialisasi sampai ketingkat daerah. Salah satunya yang menjadi sasaran kali ini adalah Provinsi Jambi.

12 - 14 September Mabes Polri memberikan sosialisasi bahaya radikalisme dan terorisme kepada masyarakat, dan pelajar melalui aparat Bhabinkamtibmas  Polda dan Polresta Jambi. "Kita sudah lakukan sosialisasi sampai tingkat daerah, baik itu dalam bentuk ceramah ke sekolah-sekolah, ke perguruan tinggi kemudian ke tokoh masyarakat kemudian ke lembaga masyarakat berupa upaya bagaimana caranya bersama masyarakat mencegah radikalisasi kelompok ekstrim yang ada di Jambi", ujar Kapolda Jambi, Irjen.

Pol. Drs. Muchlis A.S., M.H. yang ditemui disela acara Pembukaan gelar Operasi Mantab Brata 2018, di Sekolah Polisi  Negara-SPN Jambi, Rabu (12/9/2018). Polda Jambi melakukan pemantauan secara melekat di basis basis, yang sudah terdeteksi tempat terduga  teroris. "Kita lakukan pemantauan secara melekat kegiatan mereka setiap hari apakah ada kegiatan yang mengarah ke upaya upaya yang mengumpulkan bahan bahan yang digunakan kepentingan teror," kata Kapolda Jambi Irjen Pol. Muchlis A.S., M.H.

SMAN 2 Kabupaten Muaro Jambi, menjadi salah satu sekolah yang diberikan sosialisasi tentang radikalisme dan ancaman terorisme dalam kehidupan bermasyarakat. Elsa, Siswa Kelas 12 IPA 1 mengaku baru mengetahui paham radikalisme setelah mendapatkan pemaparan dari personel Bhabinkamtibmas.

"Alhamdulilah sudah paham setelah dijelaskan, menurut saya radikalisme itu suatu pemahaman yang membuat orang itu melakukan tindakan kekerasaan yang menyimpang dari perilaku-perilaku yang baik seperti pelanggaran HAM yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai Undang-undang Dasar 1945".

Dwi Setiawan siswa kelas 11 IPA 4 SMAN 2 Muaro Jambi, meyakini apabila mendalami ilmu agama secara baik, dapat menjadi benteng untuk mencegah diri dari pemahaman radikalisme. "Menurut saya harus tetap teguh di pendirian kita, kita harus lebih mendalami ilmu agama dan kita harus mempelajari agar kita tidak salah dalam pemahaman-pemahaman banyak beredar di masyarakat".