Echa Si Putri Tidur Sempat Bangun Dengan Pandangan Kosong Dan Sedikit Merespon

tidur
tidur (Foto : )
www.antvklik.com
- Dihari ke lima belas Echa si putri tidur masih belum bangun tersadar, saat dokter Puskesmas mencoba memberikan rangsangan dengan cara menekan jari Echa, remaja 13 tahun itu pun  akhirnya sedikit memberikan respon dengan terlihat mengangkat kaki dan menggerakan tangan, kejadian yang menimpa Echa ini bermula saat September 2016 lalu mengalami kecelakaan di depan rumahnya.Dihari ke lima belas penyakit aneh yang menimpa Siti Raisa Miranda atau Echa masih tak kunjung hilang, setelah sebelumnya mengalami tidur panjang dan kemudian terbangun diam membisu, kini Echa masih terbaring dengan tatapan mata kosong.Dokter puskesmas datang berkunjung ke rumah Echa, di Jalan Pangeran Banjarmasin Utara, sambil terus berkomunikasi, dokter juga berupaya memberiksan rangsangan rasa sakit dengan cara menekan jari Echa, meski awalnya tidak merespon, namun sedikit demi sedikit akhirnya putri kedua dari empat bersaudara pasangan Mulyadi dan Lili ini terlihat mengangkat kaki dan tangannya, bahkan Echa sempat mengucapkan kata sakit.Menurut Dokter Puskesmas S Parman Banjarmasin, Aulia rahmah, sebenarnya rangsangan motorik Echa masih berfungsi, hanya saja bagian tubuhnya diduga lemah untuk memberikan tanggapan fisik.
Menurut orang tua Echa, keanehan yang menimpa anaknya ini bermula dari kecelakaan yang menimpa Echa setahun lalu. Awalnya orangtua hanya membawa Echa berobat ke tukang urut namun saat Echa mulai mengalami kesulitan tidur Desember 2016 lalu, akhirnya orangtua membawanya berobat ke Rumah Sakit Ulin dan melalui pengobatan selama enam hari, namun hingga kini belum diketahui secara pasti penyakit yang akhirnya menyebabkan Echa menderita tidur berkepanjangan.Padahal dalam kesehariannya, pelajar kelas satu SMP itu, merupakan anak yang aktif dan ceria, selain berprestasi dan aktif mengikuti berbagai lomba, Echa juga suka bernyanyi. Pihak keluarga berharap ada perawatan dan pengobatan mendalam kepada anaknnya, agar penyakit Echa si putri tidur tidak kembali kambuh. Demikian Laporan Yedi Yulistiadi Dan Rahmat Aidi Dari Banjarmasin Kalimantan Selatan.