Sepi di Lereng Gunung Agung

sepi di lereng g agung
sepi di lereng g agung (Foto : )
www.antvklik.com - Pasca Gunung Agung ditetapkan statusnya menjadi awas, seluruh warga yang tinggal di lereng Gunung Agung sudah dievakuasi ke posko-posko pengungsian. Tak hanya pemukiman warga, Pura Besakih , tempat peribadatan terbesar umat Hindu di Indonesia pun sunyi.Pura Besakih yg terletak hanya sekitar 3 - 4 kilometer dari lereng Gunung Agung, sudah tidak ada aktivitas persembahyangan umat Hindu sejak ditetapkan statusnya menjadi awas. Pura yang juga menjadi salah satu objek wisata ini ditutup sejak Sabtu pagi (23/9). Hanya ada beberapa anggota polisi yang berjaga-jaga di pintu masuk pura. Tenda-tenda pedagang pun sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.Sudah tiga hari cuaca di sekitar Gunung Agung mendung hingga hujan ringan. Pura Besakih pun ditutup dari segala aktivitas hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Dari Pura Besakih, tim liputan ANTV melanjutkan perjalanan ke pemukiman yang tak jauh dari pura, yakni Desa Muncan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem yang berjarak kurang lebih 6 kilometer dari Gunung Agung.[embed]https://youtu.be/EllkeC_QwLU[/embed]Di desa ini kabar simpang siur beredar sejak Jumat malam tentang status Gunung Api Agung, warga yang panik langsung berbondong-bondong meninggalkan rumah dan harta benda mereka. Hewan peliharaan seperti anjing dan ayam juga mereka tinggalkan, karena tak diperkenankan dibawa ke pengungsian.Berjarak tujuh kilometer, tim liputan ANTV menemukan sebuah pengungsian di wantilan atau tempat istirahat pura, di Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karang Asem. Pengungsian ini ternyata merupakan titik kumpul pertama bagi warga lereng Gunung Agung yang akan diungsikan. Disini warga didata untuk kemudian dievakuasi ke enam titik banjar yang menjadi posko pengungsi yang tersebar di Desa Sidemen, kemudian warga akan dievakuasi ke posko utama Tanah Ampo. Namun sayang, posko ini masih kewalahan untuk memenuhi kebutuhan logistik untuk para pengungsi.Hingga Selasa siang (26/9) tercatat 1778 warga mendatangi wantilan Pura Puseh Tebola, 133 orang diantaranya merupakan balita dan anak-anak serta 248 lansia. Untuk fasilitas posko ini dilengkapi dengan m-c-k yang memadai, dapur umum dan gudang logistik. Untuk posko kesehatan, wantilan pura ini berkoordinasi dengan Puskesmas Kecamatan Sidemen yang terletak tiga kilometer dari lokasi ini. Para pengungsi di lokasi ini 95 persen merupakan warga Kecamatan Selat yang terletak di kaki Gunung Agung dan didominasi oleh anak-anak dan lansia. Laporan Andana Eki dan Made Suparte dari Kabupaten Karangasem, Bali.