Rizal Ramli Ingatkan Jokowi : Utang RI Sudah Lampaui Batas Toleransi

RIZAL UTANG
RIZAL UTANG (Foto : )
Rizal Ramli mengingatkan kepada Pemerintahan Jokowi  soal utang lur negeri Indonesia. Menurut bekas menteri Jokowi ini, Utang Indonesia sudah melampaui batas toleransi . Jadi, bila hal ini tidak dikendalikan kondisi perenomian indonesia diambang krisisPernytaan Rizal itu disampaikan  seusai mengikuti kegiatan haul di pondok pesantren Attauhidiyah Giren Talang Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Dia menilai 
utang
sudah berada pada tahap yang membahayakan . Sebab,  untuk membayar bunga utang luar negeri dengan utang lagi."Bayar bunga utang dengan utang lagi, ibarat gali lubang tutup jurang" Ujarnya.Rizal Ramli menjelaskan  kemampuan bayar indonesia dilihat cicilan pokok dengan bunga dibanding eksport sudah sekitar 39 persen sementara yang aman adalah 20 persen .  Beberapa indikator seperti trade account / service account/  current account/ dan primary balance di fiskal saat ini mengalami defisit .Rizal menambahkan, tahun ini saja indonesia harus membayar sekitar 840 trilyun rupiah hanya untuk mmebayar pokok dan bunga dua kali dari nilai belanja ifrastruktur . Karena itu, bekas menteri di era Gus Dur  ini meminta agar pemerintah bisa jujur kepada rakyatnya terkait utang luar negeri tersebut .Pada pertengahan Maret 2018 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani  menjamin kondisi utang Indonesia masih aman. Berdasarkan data Bank Indonesia, rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan IV-2017 tercatat stabil di kisaran 34 persen. Selain itu, rasio utang jangka pendek terhadap total ULN juga relatif stabil di kisaran 13 persen.Sri Mulyani pun menegaskan, dalam pengelolaan utang dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan amanat undang-undang. "Kita juga melihat kesehatan keuangan negara seperti apa. Kita sangat transparan dalam hal anggaran," ungkapnya dalam Diskusi Nasional Indonesia Maju di Yogyakarta, Minggu, 11 Maret 2018.Menurut Sri Mulyani, kondisi ekonomi Indonesia saat ini lebih baik, terutama setelah dilakukan penyehatan APBN pada 2016. Ia menyebut ada usaha memprovokasi yang menakut-nakuti masyarakat dengan melihat utang hanya berdasarkan angka. Orang-orang tersebut sengaja ingin membuat masyarakat dan negara menjadi tidak percaya diri. Laporan Otong Susilo dari Tegal, Jawa Tengah