700 Rumah di Banjar Rusak Diterjang Puting Beliung

puting beliung-rumah rusak
puting beliung-rumah rusak (Foto : )
Terjangan puting beliung melanda sejumlah kawasan di Banjar, Jawa Barat, Rabu (21/3) sore. Ratusan rumah dilaporkan rusak.  Pascamusibah angin kencang tersebut, Kamis (22/3) pagi, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama warga berupaya mendata dan mengevakuasi barang-barang dari rumah warga yang rusak berat dan ambruk.[caption id="attachment_90416" align="alignnone" width="300"]
Ada 700 rumah di kawasan Banjar, Jawa Barat, yang dilaporkan alami kerusakan pascaditerjang puting beliung. [/caption]Untuk sementara, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjar, hingga pagi ini, tercatat 700 rumah warga rusak akibat terjangan puting beliung kemarin petang.Sementara itu, dalam apel kesiapan untuk proses evakuasi material bangunan akibat bencana angin puting beliung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjar, Jawa Barat, menyatakan akan mengerahkan seluruh personel dan perlengkapan untuk proses evakuasi.Pejabat Sementara Wali Kota Banjar, Darmadji Prawirasetia, menuturkan bahwa tanggap darurat diperlakukan selama sepekan ke depan.  Tiga hari pertama difokuskan untuk evakuasi material bangunan dan pepohonan yang tumbang.[caption id="attachment_90415" align="alignnone" width="300"] Pemerintah setempat menyatakan berlakukan tanggap darurat selama sepekan pascaterjangan puting beliung kemarin. [/caption]Sementara itu, awal tahun lalu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa kejadian puting beliung di beberapa daerah diperkirakan akan meningkat."Puting beliung masih akan terjadi. Kapan dan di mana akan terjadi, tidak bisa diperkirakan karena penyebabnya adalah faktor alam, yaitu perbedaan tekanan."Meskipun kejadian puting beliung tidak bisa diperkirakan kapan dan di mana akan terjadi, Sutopo mengatakan kejadian puting beliung bisa diperkirakan akan terus meningkat karena terkait dengan perubahan penggunaan lahan yang begitu besar.Semakin banyak lahan yang berubah penggunaannya, misalnya dari hutan menjadi perkebunan atau dari lahan pertanian menjadi permukiman, akan semakin besar kemungkinan menyebabkan perubahan tekanan udara.Sutopo mengatakan kebanyakan bencana yang terjadi di Indonesia memang disebabkan oleh faktor manusia, yaitu perubahan penggunaan lahan dan cara hidup yang tidak memperhatikan konservasi lingkungan.Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana mencatat bahwa jumlah kejadian bencana terus bertambah selama tahun 2018. Selama Januari 2018 hingga Februari 2018 telah terjadi 513 kejadian bencana di tanah air. Dari 513 kejadian bencana tersebut terdiri dari puting beliung 182 kejadian, banjir 157, longsor 137, kebakaran hutan dan lahan 15, kombinasi banjir dan tanah longsor 10, gelombang pasang dan abrasi 7, gempabumi merusak 3, dan erupsi gunung api 2 kali.Dampak yang ditimbulkan oleh bencana selama kurun waktu 2 bulan tersebut adalah 72 jiwa meninggal dunia dan hilang, 116 jiwa luka-luka, dan lebih dari 393 ribu mengungsi dan menderita. Sebanyak 12.104 rumah rusak meliputi 1.566 rumah rusak berat, 3.141 rumah rusak sedang dan 7.397 rumah rusak ringan. Selain itu juga terdapat kerusakan 127 unit fasilitas pendidikan, 123 fasilitas peribadatan dan 13 fasilitas kesehatan. Diperkirakan kerugian dan kerusakan akibat bencana mencapai puluhan triliun rupiah.Untuk itu masyarakat agar terus waspada. Kenali lingkungan sekitarnya. Jangan lengah. Bencana dapat terjadi kapan saja.Laporan Aditya Tri Wahyudi dari Banjar, Jawa Barat.