Lestarikan Jamu Gendong, Perajin Jamu Adu kebolehan Racik Herbal

tukang jamu 1
tukang jamu 1 (Foto : )
Puluhan perajin jamu dari berbagai  daerah di Jawa Timur mengikuti adu kebolehan meracik jamu  siap minum di Kota Batu, Jawa Timur. Dalam adu kebolehan  kali ini, para peserta beradu meracik tanaman herbal menjadi jamu siap minum berkhasiat.Puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat dan PKK Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur antusias mengikuti adu kebolehan  meracik tanaman herbal menjadi jamu di Kota Batu, Jawa Timur.

Dalam adu kebolehan kali ini, para peserta diwajibkan membuat racikan jamu gepyokan atau gejah dan cabe puyang. Pembuatan racikan bermacam cara,  sebagian dengan cara ditumbuk, sementara yang lain dengan cara diblender.

Jamu gendong diyakini memilki khasiat meningkatkan stamina. Bahan-bahan dalam jamu memiliki berbagai khasiat. Seperti cabe puyang, memiliki khasiat meningkatkan produksi air susu bagi ibu yang sedang menyusui.Tidah hanya itu dalam adu kebolehan ini juga adu racikan jamu penurun berat badan atau diet yang di racik oleh peracik  jamu asal Magetan. Peracik jamu asal Magetan mengaku jamu racikan ini merupakan warisan nenek moyang yang perlu di lestarikan, karena jamu racikan atau jamu gendong ini tidak menggunakan bahan kimia, sehingga cocok untuk kesehatan dan menurunkan berat badan atau diet.“Kita coba menyajikan jamu yang beda, dengan cara di shake dan rasanya tidak pahit, sehingga pâra remaja juga akan menyukai jamu gendong ini, “ kata nanik Lestari, peracik jamu asal Magetan.Gabungan pengrajin jamu Jawa Timur menanggapi hal ini perlu adanya pengenalan, karena jamu gendong atau racikan siap saji ini merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang.Dengan adanya ajang  ini mampu meningkatkan ketrampilan peserta dalam membuat jamu, sehingga memilki khasiat terbaik. Selain itu juga sebagai pembelajaran peserta dalam teknik membuat jamu secara sehat dan hygienist. Hal ini perlu dikenalkan di kalangan pelajar sehingga anak-anak mengerti apa fungsi dan dari mana jamu racikan atau jamu gendong tersebut.“Jika generasi selanjutnya tidak kenal jamu, kan lucu, katanya jamu warisan nenek moyang, tapi generasi penerus tidak mengenal, “ kata Minarni Purnomo, dari Gabungan Pengusaha Jamu, Jawa Timur.Sementara untuk melestarikan usaha jamu gendong yang saat jumlahnya semakin berkurang, perlu ada pendekatan kepada pemerintahan daerah maupun kalangan pelajar, sehingga warisan leluhur akan bisa tumbuh kembali. Laporan Edy Cahyono dari Kota Batu, Jawa Timur.