Prediksi Orang Belanda Soal Gempa Besar di Jawa itu Hoax

2 Desa di Lombok Utara Belum Tersentuh Bantuan dari Pemerintah
2 Desa di Lombok Utara Belum Tersentuh Bantuan dari Pemerintah (Foto : )
Hoax prediksi orang Belanda yg berisi akan ada gempa besar di Jawa selalu beredar luas di sosmed pascagempa besar di Indonesia.Menurut Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, penyebaran hoax gempa besar di Jawa ini selalu terjadi menyusul adanya gempa di Indonesia." Tanggal dalam prediksi tsb dimundurkan 1 minggu oleh oknum penyebar hoax. Ini terjadi sejak gempa Pidie Jaya (2016), Lembata (2017), Lombok (2018) dll,"kata Sutopo. "Mohon para ahli gempa (ahli beneran). Jangan menyebarkan prediksi gempa di sosial media. Masyarakat jadi resah. Apalagi di Lombok yang masih trauma. Jika memang gempa besar di Jawa bisa memprediksi, sampaikan ke BMKG dan BNPB untuk dijadikan masukan kebijakan. Jangan disebarkan di sosial media,"kata Sutopo.Sutopu meminta masyarakat mempercayakan semua informasi gempa pada BMKG. BMKG telah membantah isi prediksi gempa besar di Jawa yang disebarkan di fb ini. "Kajian tersebut tidak menyebutkan sumber data yang digunakan dan metode analisis yang digunakan. BMKG tidak dapat menilai tingkat kebenaran dan akurasi kajian tersebut,"kata Sutopo Purwo Nugroho‏Khabar akan terjadinya gemba besar di Jawa meresahkan banyak orang."Ibu saya di kampung Boyolali pun ikut khawatir dan resah akan adanya gempa besar di selatan Jawa dalam beberapa waktu ke depan. Ini hoax. Potensi gempa memang ada. Tapi tidak bisa diprediksi pasti kapan terjadi. Bisa terjadi dalam 1 tahun, 10 tahun, atau ratusan tahun,"kata Sutopo."Setiap terjadi bencana cukup besar di Indonesia selalu disusul HOAX di sosial media. Setelah ada gunung meletus, gempa, banjir, cuaca ekstrem, gerhana bulan/matahari dll selalu saja bertebaran Hoax akan ada bencana besar susulan. Masyarakat resah. Mari kita lawan Hoax,"tambah Sutopo.Hoax prediksi orang Belanda yg berisi akan ada gempa besar di Jawa selalu beredar luas di sosmed pascagempa besar di Indonesia.Menurut Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, penyebaran hoax gempa besar di Jawa ini selalu terjadi menyusul adanya gempa di Indonesia." Tanggal dalam prediksi tsb dimundurkan 1 minggu oleh oknum penyebar hoax. Ini terjadi sejak gempa Pidie Jaya (2016), Lembata (2017), Lombok (2018) dll,"kata Sutopo. "Mohon para ahli gempa (ahli beneran). Jangan menyebarkan prediksi gempa di sosial media. Masyarakat jadi resah. Apalagi di Lombok yang masih trauma. Jika memang gempa besar di Jawa bisa memprediksi, sampaikan ke BMKG dan BNPB untuk dijadikan masukan kebijakan. Jangan disebarkan di sosial media,"kata Sutopo.Sutopu meminta masyarakat mempercayakan semua informasi gempa pada BMKG. BMKG telah membantah isi prediksi gempa besar di Jawa yang disebarkan di fb ini. "Kajian tersebut tidak menyebutkan sumber data yang digunakan dan metode analisis yang digunakan. BMKG tidak dapat menilai tingkat kebenaran dan akurasi kajian tersebut,"kata Sutopo Purwo Nugroho‏Khabar akan terjadinya gemba besar di Jawa meresahkan banyak orang."Ibu saya di kampung Boyolali pun ikut khawatir dan resah akan adanya gempa besar di selatan Jawa dalam beberapa waktu ke depan. Ini hoax. Potensi gempa memang ada. Tapi tidak bisa diprediksi pasti kapan terjadi. Bisa terjadi dalam 1 tahun, 10 tahun, atau ratusan tahun,"kata Sutopo."Setiap terjadi bencana cukup besar di Indonesia selalu disusul HOAX di sosial media. Setelah ada gunung meletus, gempa, banjir, cuaca ekstrem, gerhana bulan/matahari dll selalu saja bertebaran Hoax akan ada bencana besar susulan. Masyarakat resah. Mari kita lawan Hoax,"tambah Sutopo.