TNI Angkatan Laut Selamatkan Seribuan Butir Telur Penyu dari Pencuri

maratua-barbuk penyu
maratua-barbuk penyu (Foto : )
Sebanyak 1.209 butir telur penyu dan beberapa botol bahan pengebom ikan disita satuan TNI Angkatan Laut yang berpatroli di wilayah Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Para pencuri yang berasal dari Kota Tarakan ditangkap aparat ketika kapal yang mereka tumpangi dihadang aparat yang sedang berpatroli di wilayah Blambangan, Kepulauan Maratua.[caption id="attachment_91328" align="alignnone" width="300"]
Seribuan butir telur penyu dan bahan pengebom ikan disita aparat. [/caption]Kini para pencuri beserta kapal dan barang bukti dibawa ke Pulau Maratua untuk diserahkan ke aparat yang berwajib. Para pencuri mengaku sudah tiga hari di Kecamatan Pulau Maratua dan sudah sembilan kali melakukan pengeboman ikan. Para pencuri yang berjumlah enam orang ini merupakan satu keluarga yang pekerjaannya adalah nelayan.Sementara itu, berbagai laporan mengabarkan, bisnis telur penyu saat ini terus menggeliat. Alhasil, salah satu imbasnya adalah petugas konservasi di Pulau Sangalaki, Kecamatan Maratua, mengakui jika mereka mempunyai banyak hambatan saat melakukan upaya perlindungan maupun penetasan telur penyu. Pasalnya, selain masyarakat biasa yang mengincar telur yang memiliki harga tinggi ini, oknum aparat pun diakui sering datang untuk meminta telur penyu.Petugas konservasi BKSDA pun mengakui terkadang masyarakat pemburu telur penyu kerap datang bersama petugas untuk meminta telur penyu yang dikonservasi. Tak jarang mereka melakukan penolakan untuk memberi.Para predator telur penyu ini datang secara tiba-tiba atau tidak menentu. Dihadapkan dengan kondisi tersebut, para petugas konservasi mengaku tidak bisa berbuat banyak. Namun, mereka tetap melakukan pengawasan hingga para predator tersebut selesai.Februari lalu ancaman terhadap petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pulau Sangalaki dari pencuri telur penyu menjadi salah satu prioritas perhatian Polres Berau.  Personel polisi disiagakan guna mengantisipasi ancaman pencurian telur penyu maupun ancaman penganiayaan terhadap petugas BKSDA yang ada di sana. Selain personel dari Polres Berau, dari Polsek Maratua juga menyiagakan personelnya.Buat pelakunya, bisnis telur penyu relatif menjanjikan. Aturan dan undang-undang yang melindungi fauna tersebut sudah tidak lagi ditakuti demi mendapat pundi-pundi rupiah. Hukuman tak membuat segelintir orang jera. Bahkan, hukum yang seharusnya ditaati malah dilanggar.Di Pulau Sangalaki, pencurian telur penyu sejatinya tidak hanya terjadi baru-baru ini. Telah berulang kali. Pencurian acap terjadi pada malam hari, yakni berkisar pada pukul 22.00 Wita hingga 24.00 Wita.  Saat para penyu-penyu bertelur.Laporan Sarno dari Berau, Kalimantan Timur.