Menyaksikan Umat Hindu Tengger Merayakan Hari Raya Yadnya Kasada

yadnya kasada
yadnya kasada (Foto : )
www.antvklik.com- Ribuan umat Hindu Tengger merayakan Hari Raya Yadnya Kasada, dengan melabuh sesaji hasil bumi di Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Meski tidak seramai tahun lalu, namun masih banyak umat Hindu Bali juga datang dan ikut merayakan upacara tahunan tersebut.Beginilah suasana Pura Luhur Poten yang berada di tengah lautan pasir Gunung Bromo, nampak ribuan umat hindu tengger berdatangan untuk merayakan Yadnya Kasada, di Probolinggo, Jawa Timur.Meski tidak seramai tahun lalu, namun banyak umat hindu bali yang turut merayakan adat tengger ini, mereka datang dan ikut serta melakukan persembahyangan yang dipimpin oleh seorang pemangku pura.Menurut Ayu Ina, salah satu masyarakat bali. Menurut Ayu acara upacara adat yang berlangsung tahun ini tidak terlalu berbeda dengan upacara adat yang berlangsung tahun kemarin. “ Acara upacara tahun ini terasa sangat indah soalnya rasa persatuan yang masih sangat terasa banget. Dengan adanya acara upacara adat ini sih aku berharap agar semua Agama di Indonesia bisa bersatu dan tidak adalagi perpecahan”Bapak Supeno,dukun Pandito Desa Pandansari ketika ditanya apa harapan ditahun ini, ia berkata “Saya berharap untuk suku Tengger dan masyarakat Tengger diberikan keselamatan oleh para leluhur dan para dewa-dewa”.Yadnya Kasada, adalah upacara adat suku Tengger yang berlangsung pada Purnama Bulan ke 14 kalender Tengger, bermula dari kisah pasangan suami istri keturunan Majapahit, yakni Roro Anteng dan Joko Seger.Meski telah lama menikah namun keduanya tidak memiliki keturunan. hingga akhirnya dikaruniai 25 anak setelah Joko Seger melakukan pertapaan, namun ada satu syarat yang harus dipenuhi, yakni mengorbankan putra bungsu mereka yang bernama Raden Kusuma.Meski dengan berat hati, keduanya akhirnya merelakan raden kusuma sebagai tumbal anak cucu Roro Anteng dan Joko Seger berikutnya, sebagai gantinya, suku Tengger harus membuang hasil bumi setiap purnama ke 14. Sesaji yang disiapkan berupa hasil bumi. Sesaji yang berupa hasil bumi inilah, yang kemudian diwujudkan dengan Ongkek.
Selesai melakukan upacara persembahyangan, umat Hindu Tengger langsung melakukan perjalanan ke atas Kawah Gunung Bromo sambil membawa ongkek atau sesajen, selanjutnya, ongkek dilabuh ke kawah gunung bromo, selain sebagai tradisi juga rasa syukur kepada yang maha kuasa.Dalam perayaan yadnya kasada tahun ini, warga berharap tidak ada lagi marabahaya dan bencana yang terjadi di bumi tengger, selain itu, warga berharap hasil bumi dapat melimpah.Dari Probolinggo Jawa Timur, Syahwan Kamahina, Tvone, mengabarkan.