Menpora Panggil PSSI Soroti Cuti dan Kompetisi

menpora panggil pssi
menpora panggil pssi (Foto : )

Antvklik - Kementerian Pemuda Dan Olahraga Imam Nachrawi memanggil Pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2018). Pemanggilan pengurus PSSI diantaranya PLT Ketua Umum Joko Driyono, Sekjen PSSI Ratu Tisha dan perwakilan operator liga PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Tigor Shalom Boboy, terkait sejumlah isu sepakbola nasional terutama masalah cuti ketua umum Edy Rahmayadi, yang mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Sebanyak 11 pertanyaan telah diajukan menpora kepada pengurus PSSI, diantaranya soal hutang piutang kepada klub dan pihak ketiga,  cuti Ketua Umum PSSI, masalah teknis Timnas  sampai persoalan kompetisi musim 2018. Mengenai cuti ketua umum menpora akhirnya memahami setelah mendapat penjelasan dari pengurus.

Hal tersebut telah diatur didalam statuta PSSI dan juga PSSI sudah melayangkan surat  melaporkan kepada Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA. "Saya kaget Pak Edy cuti karena belum ada laporan ke saya. PSSI sepertinya kehilangan induknya, meskipun saya percaya PSSI akan tetap solid," kata Imam kepada media. Terkait pelatnas sepakbola dalam rangka menghadapi Asian Games 2018 menpora menyebut telah menggelontarkan dana sebesar 25 milyar untuk timnas sepakbola putra dan putri.

Dana tersebut baru sekitar 70 persen dari total anggaran yang diajukan PSSI untuk timnas sebesar 45 persen. Sementara itu, Plt. Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menegaskan pembayaran utang PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) kepada klub perihal subsidi kompetisi musim 2017 akan dilakukan sebelum kompetisi Liga 1 2018 bergulir.

Joko Driyono menegaskan kompetisi tidak akan mulai jika pembayaran utang tersebut belum dipenuhi. "Hal tersebut juga sudah ditanyakan Pak Menteri Imam Nahrawi. PSSI meminta agar PT LIB segera menyelesaikannya sebelum kick-off Liga 1 2018 pada 10 Maret," ujar Joko Driyono. Ketika ditanya lebih dalam bila pelunasan hutang tak kunjung dibayarkan pada 10 Maret 2018, Joko Driyono punya jawaban tegas. "Ya, tidak akan kick-off sebelum utang diselesaikan," tegasnya.