Hadapi Bencana Letusan Gunung Merapi dengan Sistem Sister Village

erupsi merapi
erupsi merapi (Foto : )
Berbagai macam cara dilakukan dalam mengantisipasi bencana terburuk yang terjadi pada Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di Magelang, Jawa Tengah, antar desa sudah memiliki perjanjian dalam hal lokasi pengungsian. Dengan maksud agar ketika harus mengungsi, warga bisa langsung ke tempat pengungsian.Perjanjian dalam hal lokasi yang akan digunakan untuk tempat pengungsian tersebut yakni antara desa Tamanagung Kecamatan Muntilan, Magelang dan Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun, Magelang. Perjanjian tersebut kini sedang dibangkitkan kembali setelah adanya peningkatan status Gunung Merapi menjadi level waspada.[caption id="attachment_101662" align="aligncenter" width="150"]
Gedung Serbaguna Desa Tamanagung [/caption]Jika harus mengungsi, warga Desa Ngargomulyo, yang berjarak 8 kilometer dari puncak Gunung Merapi, bisa langsung menempati Gedung Desa Tamanagung. Mereka bisa langsung menduduki Gedung Desa tersebut tanpa harus menunggu komando atau pembagian lokasi evakuasi dari instansi terkait. Dengan adanya sistem Sister Village tersebut, Kasi Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Agus Waluyo menjelaskan hal tersebut bisa meminimalisir korban. Pasalnya segala sesuatu telah dipersiapkan dengan matang dan pengungsi sudah bisa langsung mengetahui arah tujuan dari lokasi yang akan digunakan untuk pengungsian.Hanya berselang 8 jam dari letusan sebelumnya , gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, Kamis siang (24/5) pukul 10.48 WIB kembali meletus.Meski hari Kamis Gunung merapi sudah meletus dua kali, status merapi tidak dinaikkan dan masih pada status waspada. Sementara itu Badan penanggulangan bencana daerah kabupaten Magelang menghimbau kepada seluruh warga untuk tetap menggunakan masker dan kaca mata saat berpergian.Laporan EddY Suryana dari Magelang, Jawa Tengah.