Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo: Lawan Politik Uang!

Mendagri Pantau
Mendagri Pantau (Foto : )
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melakukan pemantauan pemungutan suara pemilihan kepala daerah serentak di Kota Semarang, Jawa Tengah bersama Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Abhan. Menurut Tjahjo, Ketua Bawaslu memantau langsung ke Jawa Tengah, sekalian untuk mencoblos. Ketua Bawaslu yang berasal dari Jateng, punya hak pilih di pilkada.Dalam kesempatan itu juga, Tjahjo Kumolo menghimbau agar masyarakat yang jadi pemilih bisa gunakan hak pilihnya sesuai hati nurani. Ia yakin pemilih sudah cerdas. Tak lupa Tjahjo Kumolo juga mengingat soal bahaya politik uang. Dan yang membuatnya gembira, kampanye pilkada sudah menitikberatkan pada kampanye adu program dan konsep. Kampanye seperti itu yang mendidik masyarakat." Mari kita lawan politik uang yang kemarin cukup hingar bingar tapi di tingkat elitnya saja tapi di masyarkaat cukup bagus responnya. Kampanyenya juga sudah adu program, adu konsep walaupun ada yang berujar kebencian tapi masih bisa diperbaiki. Tapi secara keseluruhan pilkada ini cukup lancar. Bila ini sukses, ini akan membantu tahapan konsolidasi demokrasi untuk persiapan pileg dan pilpres serentak di tahun depan," tuturnya." Beliau (Ketua Bawaslu) tinggal disini, dia menggunakan hak pilih disini untuk semua keluarga. Saya kira antusias masyarakat cukup tinggi karena kunci sukses pilkada adalah tingkat partisipasi masyarakat optimal," kata Menteri Tjahjo Kumolo usai memantau suasana pemungutan suara di TPS 01 RT 02/RW 01 Klipang, Sendangmulyo, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/6).Tjahjo sendiri optimis, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2018 akan meningkat, sesuai yang ditargetkan KPU. Komisi pemilihan menargetkan tingkat partisipasi pemilih bisa mencapai 78%." Target KPU, partisipasi pemilih di pilkada tahun ini bisa 78% minimal. Kami optimis," katanya. Saat ditanya tentang perekaman data penduduk, Tjahjo Kumolo mengatakan memang di satu daerah yang ditemukan data ganda dan sebagainya. Ia contohkan, dirinya yang sudah punya KTP el Jakarta, tapi masih tercatat sebagai pemilih di Citarum Semarang." Makanya saya mau ngecek jangan sampai itu disalahgunakan. Saja ajak Pak Ketua Bawaslu bahwa yang double gini harus clear. Nanti di pileg dan pilpres harus sudah clear semuanya," ujarnya.